Puteri Komarudin Minta Perguruan Tinggi Antisipasi Tren Pergeseran Tenaga Kerja

Berita Golkar – Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin menegaskan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan merata sangatlah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di masa depan yang akan beralih ke sektor teknologi, otomasi, hingga ekonomi hijau. Puteri juga mengingatkan peran penting perguruan tinggi untuk mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas.

“Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, kita juga akan dihadapkan dengan fenomena bonus demografi yang apabila tidak dibarengi dengan pemenuhan kompetensi yang sesuai dikhawatirkan akan menimbulkan bencana sosial di masa depan,”urai Puteri dalam kegiatan BKSAP DAY yang mengusung tema Optimalisasi Diplomasi Parlemen melalui Peningkatan Kualitas SDM dan Pengembangan Pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin,(4/9/2023).

Puteri pun menyinggung riset Mckinsey dan World Bank yang menyatakan sekitar 30 persen lapangan kerja saat ini akan tergantikan mesin. Bahkan, Mckinsey menyebut sekitar 375 juta pekerja di seluruh dunia akan terdampak dari perkembangan kecerdasan artifisial.

“Untuk itu, saya mengajak perguruan tinggi untuk bisa membantu dalam mencetak lulusan yang kompeten, cakap, dan adaptif. Termasuk mengasah kemampuan berpikir kritis, memecahkan persoalan kompleks, kreatif dan inovatif, kepemimpinan, hingga manajemen diri supaya menghasilkan lulusan yang siap dalam menghadapi tantangan global tersebut,” tambah Puteri.

Lebih lanjut, Puteri juga menyampaikan dukungan parlemen dalam mendorong peningkatan SDM yang berkualitas melalui pendidikan.

“Kami di DPR RI terus konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN yang kini setara Rp608,3 triliun, yang diantaranya untuk pemerataan beasiswa, peningkatan kompetensi guru, peningkatan kualitas sarana prasarana, hingga penguatan link and match dengan pasar tenaga kerja. Anggaran pendidikan ini harapannya juga bisa mereduksi jurang ketimpangan pendidikan antara di kota besar dan di daerah supaya bisa mencegah fenomena brain drain,” papar Puteri.

Kemudian, Puteri juga mengungkapkan dukungan Komisi XI selaku mitra Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang terus mengalokasikan anggaran untuk beasiswa hingga penelitian.

“Sekarang, dana abadi pendidikan yang dikelola LPDP sudah mencapai Rp139 triliun Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan tahun 2015 lalu yang masih kisaran Rp15 triliun saja. Peningkatan ini tentu harus dibarengi dengan kualitas dalam mencetak SDM yang berkualitas dan berkarya untuk kemajuan bangsa,” tutup Puteri. {sumber}