Berita Golkar – APBN Tahun 2024 telah mengalokasikan anggaran Dana Desa sebesar Rp71 triliun. Anggaran tersebut diantaranya disalurkan kepada 183 desa di Kabupaten Purwakarta dengan total mencapai Rp189,49 miliar. Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin menyampaikan strategi pemanfaatan dana desa dan potensi desa di Kabupaten Purwakarta.
“Kami harapkan dana ini dapat dikelola sebaik mungkin untuk menghasilkan output yang konkret dan tepat sasaran. Terutama untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan stunting di pedesaan, sebagaimana telah diatur dalam UU APBN 2024,” ungkap Puteri dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Tahun 2024 Pada Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang berlangsung di Balai Sawala Yudistira, dikutip Selasa (30/7/24).
Puteri menyebut tingkat stunting di Kabupaten Purwakarta masih 20,6 persen pada 2021. Sementara, jumlah penduduk miskin mencapai 81,54 ribu jiwa hingga 2023. Untuk itu, Puteri mendorong agar Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa tersalurkan secara tepat sasaran dan tepat waktu.
“Makanya, hari ini, saya mengajak BPKP untuk memantau dan mengawal keberjalanan pembangunan desa di Purwakarta. BPKP harus mampu melakukan mitigasi dan pencegahan terhadap potensi penyalahgunaan. Terutama dalam pemanfaatan Dana Desa yang telah diatur mandatory spending-nya, seperti untuk penanganan kemiskinan, stunting, pangan,” urai Puteri.
Lebih lanjut, Puteri juga berharap agar desa-desa di Purwakarta bisa meraih status sebagai Desa Mandiri. Dimana, saat ini sudah ada 60 desa yang menyandang status tersebut. “Semoga sisa desa lainnya bisa segera menyusul. Karena begitu ditetapkan sebagai Desa Mandiri, maka Bapak/Ibu bisa memiliki keleluasaan untuk menggunakan Dana Desanya,” ucap Puteri.
Kemudian, Puteri menjadikan Desa Wisata Kutuh yang terletak di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali sebagai percontohan dan praktik terbaik dalam pembangunan desa. Desa ini disebut sebagai desa terkaya di Indonesia karena memiliki pendapatan desa mencapai Rp50 miliar per tahun.
“Dulunya, desa ini tidak diurus dan menjadi desa miskin. Tetapi, berkat semangat dan gotong royong dari masyarakat setempat, mereka mulai memanfaatkan potensi pariwisata dari pantai, kerajinan, hingga kesenian. Saya kira kita juga bisa belajar dari pengalaman Desa Kutuh ini. Purwakarta juga punya potensi alam yang dapat dimanfaatkan untuk daya tarik wisata, seperti situ, Waduk Jatiluhur, dan destinasi lainnya,” urai Puteri.
Menutup keterangannya, Puteri juga mengapresiasi prestasi yang diraih oleh sejumlah desa di Kabupaten Purwakarta, seperti Desa Sukatani yang meraih Juara 2 Desa Terbaik di Jawa Barat pada tahun 2024. Tahun lalu, Desa Taringgul Tonggoh juga meraih Juara 3 Desa Terbaik di Jawa Barat. “Sehingga, kami harapkan prestasi ini nantinya menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi dalam membangun desa.” tutup Puteri.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Adi Gemawan, Jaksa Utama Muda Nurmayani, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Teguh Dwi Nugroho, Unsur Forkopimda Kabupaten Purwakarta, Camat dan Kepala Desa di wilayah Kabupaten Purwakarta. {sumber}