Berita Golkar – Mariama, ibu yang sempat viral karena memanjat tali kapal demi mencari nafkah, mendapatkan kejutan istimewa menjelang Hari Raya Idulfitri.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengirimkan paket lebaran berisi berbagai kebutuhan pokok untuknya.
Tak hanya itu, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Rahman Pina, turut menjamu Mariama dalam sebuah makan malam di rumah jabatannya, Jl Penjernihan Makassar, Sabtu (29/3/2025) malam.
Paket lebaran yang diterima Mariama berisi beras, gula, susu, minuman ringan seperti Coca-Cola dan sirup markisa, serta sejumlah uang tunai.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban Mariama dan keluarganya dalam merayakan Lebaran dengan lebih baik.
Dalam jamuan makan malam yang berlangsung hangat, Rahman Pina mengapresiasi perjuangan dan ketegaran Mariama dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Setelah acara tersebut, Rahman Pina bahkan secara langsung mengantar Mariama pulang ke kediamannya di Jalan Kandea, Lorong 3, Makassar.
“Ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat yang berjuang keras demi keluarganya. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban Ibu Mariama,” ujar Rahman Pina, dikutip dari TribunMakassar.
Aksi Mariama yang memanjat tali kapal sebelumnya sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial, mengundang simpati banyak pihak.
Kepedulian dari berbagai kalangan menunjukkan bahwa solidaritas sosial masih kuat di tengah masyarakat, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Idulfitri.
Aksi Berani Mariama
Viral video seorang perempuan panjat tali kapal di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Aksi nekat itu rupanya dilakukan seorang pedagang asongan bernama Mariama (32).
Dalam rekaman video yang beredar, Mariama nekat memanjat tali kapal demi berjualan di atas kapal.
Ibu lima orang anak ini, mengaku terpaksa melakukan aksi berbahaya itu lantaran dilarang petugas menaiki kapal lewat jalur tangga. Mariama pun bertaruh nyawa dalam berjualan demi menghidupi lima orang anaknya.
“Saya manjat tali kapal untuk cari uang, jualan. Jual roti,” kata Mariama saat ditemui di Pelabuhan Makassar, Jl Nusantara, Kecamatan Wajo, Selasa (18/3/2025).
Aksi panjat tali kapal bagi Mariama bukanlah hal baru. Ia mengaku sudah berapa kali melakukan aksi serupa demi berjualan.
“(Saya duluan naik) Terus rotiku ada yang kasih meluncur naik, ada (juga) yang kasih naik di tangga kalau di atas ma,” ujarnya.
Mariama sadar betul akan bahaya yang dihadapi, jika terjatuh. Namun kata dia, tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan demi berjualan di atas kapal.
“Seringkali ma manjat begitu. Saya berani, kalau jatuh sudah risikonya pak. Anakku kucarikan uang. Demi anak,” ucapnya.
Menjadi penjual asongan di atas kapal sudah dilakoni Mariama empat tahun terakhir. “Saya menjual begini sudah empat tahun. Umurku sekarang 32, saya sendiri yang hidupi anak. Sudah cerai dengan suami,” terangnya.
Dari hasil berjualan roti di atas kapal, sosok ibu pejuang keluarga ini mengaku dapat untuk hingga Rp 100 ribu per hari. Uang keuntungannya itulah yang digunakan untuk menghidupi lima anaknya dan juga membayar kontrakan.
“Sehari biasa dapat Rp100 ribu, roti saja kujual. Saya ngontrak di Jl Kandea. Ngontrak Rp500 ribu perbulan,” tuturnya. {}