Berita Golkar – Gubernur Maluku Murad Ismail dikabarkan berpeluang pimpin Partai Golkar Maluku pasca pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 14 Februari 2024 lalu. Peluang ini besar, karena perolehan suara Golkar Maluku merosot, bahkan gagal lagi untuk merebut kursi DPR RI, bahkan kemungkinan juga tak lolos jadi pimpinan di DPRD Kota Ambon.
Wakil Ketua MKGR Provinsi Maluku, Demianus Sinay kepada info-ambon.com Jumat (01/03/2024) di Ambon sampaikan, kepemimpinan Golkar Maluku saat ini, harus segera dievaluasi, sehingga perjalanan partai berlambang pohon beringin tersebut bisa lebih baik menghadapi Pemilihan Kepala Daerah yang akan berlangsung bulan November mendatang.
”Kelemahan Golkar Maluku saat ini adalah terlalu mementingkan kepentingan individual. Tak ada kolektifitas dalam memperjuangkan kepentingan partai. Akhirnya, hasil partai ini mengecewakan di pemilihan legislatif. Harus ada koreksi dan evaluasi menyeluruh di tubuh DPD Golkar Maluku maupun DPD Golkar Kota Ambon,” papar Sinay.
Politisi senior partai Golkar tersebut menambahkan, Golkar Maluku butuh figur pemimpin yang punya kualitas mumpuni, yakni mampu mengambil peran dalam sakala lokal maupun nasional.
”Pa Murad itu sangat berpengaruh di kancah nasional. Dan tentu juga di Maluku. Figur ini akan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Golkar dan pasti akan memperkuat perolehan suara Golkar. Kita lupakan Pileg dan Pilpres, mari kita kembalikan kejayaan Golkar jelang pemilihan walikota dan gubernur khususnya di Maluku,” tandasnya.
Ditambahkannya, kenapa Murad dinilainya layak pimpin Golkar Maluku, sebab partai ini membutuhkan perubahan yang radikal dan menyeluruh. Dan konsep perubahan menyeluruh ini, akan sangat maksimal, jika Golkar dipimpin oleh figur yang tegas, dan berpengaruh di lokal maupun nasional. ”Dan ini dimiliki seorang Murad Ismail,” katanya.
Sinay katakan, Golkar Maluku diminta secepatnya melakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk mengganti kepengurusan DPD Maluku. ”Saya usulkan akhir perhitungan suara Pileg dan Pilpres oleh KPU, sudah terlaksana Musdalub, sehingga bahtera Partai Golkar sudah berganti nahkoda,” sergah wakil ketua organisasi pendiri partai Golkar tersebut.
Pihaknya akan segera melakukan pendekatan personal kepada Gubernur Maluku untuk maksud tersebut, dan dirinya bersama beberapa rekan terus menggemakan wacana ini di internal partai Golkar. {sumber}