Berita Golkar – Kualitas layanan kesehatan di Indonesia hal yang sangat penting untuk kita semua. Baru-baru ini, ada perbedaan pandangan antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan para ahli kedokteran yang berfokus pada profesionalisme dan kebijakan. Kondisi ini menjadi kesempatan baik memperkuat kerja sama dan meningkatkan sistem kesehatan kita.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Ranny Fahd Arafiq, menilai perbedaan pandangan antara Kementerian Kesehatan dengan komunitas tenaga medis dan akademisi justru dapat menjadi momentum positif untuk memperkuat mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.
Menurut Ranny, profesionalisme tenaga kesehatan adalah pondasi utama dalam mewujudkan pelayanan yang aman, adil, dan berkualitas bagi masyarakat. “Setiap perbedaan pandangan hendaknya dilihat sebagai peluang untuk memperbaiki sistem. Justru dari sini kita bisa membangun sinergi yang lebih kuat antar pemangku kepentingan,” ujar Waketum PP KPPG ini di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Rannya menjelaskan, Komisi IX DPR RI siap mengambil peran strategis sebagai penyeimbang dan penghubung antara pemerintah, organisasi profesi, akademisi, dan tenaga kesehatan. “Kami akan memastikan setiap kebijakan disusun secara transparan, berbasis bukti, dan benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ranny mendorong adanya forum dialog rutin, penyusunan pedoman profesionalisme yang inklusif, serta komunikasi publik yang lebih baik dari Kementerian Kesehatan. Dengan langkah ini, ia optimistis kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan nasional dapat terus dipulihkan dan ditingkatkan.
“Mutu pelayanan kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Saya yakin dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mewujudkan sistem kesehatan nasional yang lebih profesional, akuntabel, dan berkelanjutan,” pungkas Ranny optimistis. {}
