Berita Golkar – Indonesia terus memperkuat hubungan ekonomi dengan Mesir, dengan fokus utama pada ekspor komoditas dan investasi sektor manufaktur. Beberapa inisiatif yang dijalankan bertujuan untuk memperluas pasar Indonesia di Mesir dan kawasan Timur Tengah, sekaligus menciptakan peluang bagi pengusaha Indonesia.
Dalam kunjungan kerja Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ke Kairo, Mesir, Wakil Ketua BKSAP Ravindra Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki surplus perdagangan dengan Mesir, terutama dalam ekspor minyak nabati dan kopi.
“Indonesia mengekspor banyak produk ke Mesir, dan salah satunya adalah kopi,” ujar Airlangga kepada Parlementaria usai pertemuan delegasi BKSAP dengan duta besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf di Kairo, Mesir, Selasa (17/12/2024), dikutip dari laman DPR RI.
Menanggapi hal itu, Dubes Lutfi menyampaikan rencana untuk membentuk komunitas komoditas kopi yang akan membantu memasarkan produk kopi Indonesia di Mesir. Komunitas ini diharapkan dapat menyerap lebih banyak produk Indonesia dan memperkenalkan kualitas kopi Indonesia kepada pasar yang lebih luas di Mesir.
Selain itu, Indonesia juga aktif melakukan investasi di Mesir. Terbaru nilai perdagangan bilateral Indonesia-Mesir pada periode Januari-September 2024 tercatat sebesar 1,21 miliar dolar AS (sekitar Rp19,2 triliun) atau meningkat sebesar 4,41 persen dari 1,16 miliar dolar AS (sekitar Rp18,4 triliun) pada periode yang sama pada 2023 dengan sektor makanan dan otomotif menjadi fokus utama.
“Investasi Indonesia di sektor makanan dan otomotif, khususnya ban, terus berkembang. Kami berharap dengan adanya investasi ini, Indonesia dapat memperluas ekspansi ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika lainnya dengan basis manufaktur,” tambah Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kehadiran Indonesia di pasar global, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berharap dapat mempererat hubungan ekonomi dengan Mesir, sekaligus membuka peluang baru bagi produk dan investasi Indonesia untuk berkembang lebih jauh di kawasan tersebut. {}