Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian menggelar seminar kewirausahaan. Seminar tersebut juga menggandeng para pengurus DPD LDII Kota Bogor, pada Sabtu (3/9).
Acara yang dihelat di Hotel Bigland, Bogor tersebut, mengangkat tema “Strategi Pemasaran yang Efektif Bagi Wirausaha Baru Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut di Kabupaten Bogor”.
Menurut Ravindra ada empat hal penting yang perlu diperhatikan sebelum berwirausaha, “Pertama, perhatikan industri mana yang sedang tumbuh, sehingga pengembangan dan pembiayaannya bisa tepat sasaran,” demikian tutur Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar Ravindra Airlangga saat membuka seminar kewirausahaan.
Kedua, adalah membangun jaringan (networking) dengan sesama pelaku industri, konsultan maupun pengembang, “Dengan mempunyai jaringan kita bisa saling mengisi dan memenuhi kebutuhan pelaku industri lain,” imbuhnya.
Ravindra mengingatkan pula di era digital, pemasaran secara online sangat penting untuk produk-produk tertentu, “Sebagai pelaku usaha, saya juga pernah jualan secara online dengan mengutamakan kata kunci yang paling dicari di online. Sehingga produk yang kami hasilkan bisa muncul pertama di gadget para calon customer,” tutur putra Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu.
Bahkan, ia juga menggunakan Google Ads yang berbayar untuk mempromosikan usaha di dunia maya. Namun memiliki produk berkualitas adalah yang penting, “Yang ketiga, kita harus memiliki produk yang kompetitif baik secara kualitas maupun harganya. Atau pun memenuhi syarat-syarat kriteria lainnya. Kita bisa saja bekerjasama dengan industri-industri yang sudah punya nama besar,“ imbuhnya.
Ravindra mengambil contoh di Desa Ngingas, Sidoarjo, Jawa Timur, yang dikenal dengan ‘kampung logam’. Di sana terdapat 340 pelaku UMKM dengan perputaran uang sekitar Rp200 miliar per bulan. Mereka menysuplai suku cadang asli ke perusahaan-perusahaan yang memproduksi kendaraan seperti Astra dan lain sebagainya.
“Mereka menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur sejak 2017 hingga sekarang. Ada juga kawan saya memiliki usaha memproduksi serabut untuk jok mobil, dan itu sudah berjalan dengan baik,” tutur Ravindra.
Keempat, menurut politisi muda Golkar itu, para pengusaha harus konsisten dalam after sales service. Sehingga tidak mengecewakan para customer-nya, “Saya berharap, seminar kali ini dapat meningkatkan semangat kewirausahaan, sehingga perekonomian bangkit dan menjadi pondasi utama kabupaten Bogor dan negara,” tegasnya.
Untuk mengembangkan UMKM di Kabupaten Bogor, Ravindra berencana membuat program pelatihan dan memudahkan perizinan, terutama di Bogor sudah banyak pengusaha yang produknya berkualitas ekspor, namun terkendala di perizinan. Dengan membantu mempermudah perijinan, diharapkan para wirausaha ini dapat menjangkau pasar-pasar baru, baik secara offline maupun online.
“Karena kami di Komisi IV, kami fokus bantuan di pertanian dan perikanan. Kami berikan bantuan benih atau bibit produktif, bantuna bioflok untuk budidaya ikan air tawar maupun ikan hias. Ke depan kami akan memperluas lebih banyak sektor,” tutur peraih gelar master dari Johns Hopkins University.
Ravindra juga menambahkan, ke depan dirinya akan bekerja sama dengan LDII untuk mengembangkan UMKM penggemukan sapi di Bogor, sekaligus memberikan berbagai pelatihan. “LDII Bogor ini luar biasa, selalu bisa mengemban misi dalam pendidikan kewirausahaan, dan bisa amanah dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor Bambang Wahyudi menyambut baik ajakan sinergi tersebut, “Kami akan belajar networking dari Komisi IV DPR RI, sehingga penjualan bisa meningkat dan bisa perekonomian masyarakat kabupaten Bogor bisa semakin baik. Kami yakin, kehadiran wakil rakyat bersama timnya, dapat mendorong terbentuknya sinergi antara praktisi dan pelaku ekonomi,” tutur Bambang. {sumber}