DPP  

Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI, Sarmuji: Pendanaan Masih Jadi Masalah Partai Politik

Berita Golkar – Sekjen Partai Golkar, M Sarmuji, menilai kedaulatan politik di usia Indonesia ke-80 sudah berjalan cukup baik, khususnya terkait kemandirian partai politik dalam mengambil keputusan.

“Kalau kedaulatan politik di internal partai yang dimaksudkan bahwa sebuah partai itu bisa mengelola sendiri, cara berorganisasinya, cara rekrutmennya, keputusan-keputusan politiknya, saya pikir Indonesia saat ini sudah cukup baik,” ujar Sarmuji dalam Podcast Jurnalistik Inilah.com bertema Inilah80: Merdeka Dulu, Mandiri Kemudian, dikutip Senin (18/8/2025).

Lebih lanjut, ia juga menyinggung sikap Presiden Prabowo Subianto yang menurutnya tidak melakukan intervensi terhadap partai politik.

“Apalagi Pak Prabowo, saya lihat tidak ada indikasi sedikit pun Pak Prabowo itu mau mengintervensi terlalu jauh ke dalam partai-partai politik. Jadi semua keputusan-keputusan partai politik diserahkan kepada partai politik yang disangkutkan,” ujarnya.

Meski begitu, Sarmuji mengingatkan masih ada persoalan serius dalam hal pendanaan partai politik. Ia mengaku masalah itu masih terus menjadi pembahasan.

“Tetapi memang isu-isu kebelakangan ini kan, kemandiran partai politik dikaitkan dengan kemandiran pendanaan partai politik. Kalau itu memang satu problem yang selama ini terjadi bukan hanya dalam fase pemerintahan sekarang, tapi fase pemerintahan yang dulu-dulu juga isu ini terus menerus terjadi,” jelas Sarmuji.

Ia menilai aturan yang ada justru menimbulkan keterbatasan bagi partai politik. Yang mana, banyak sekali larangan-larangan yang dilakukan parpol.

“Misalkan larangan-larangan nggak boleh berbisnis, lalu seorang boleh ada sumbangan tapi dibatasi, sudah begitu pengusaha yang mau menyumbang juga takut, karena takut ditandai ‘Sekarang nyumbang golkar ya? Begitu golkarnya tidak berkuasa nanti? Oh, awas nanti kalau golkarnya berkuasa’. Nah itu mereka menyebabkan ketakutan-ketakutan tersendiri,” ujar Sarmuji.

Sarmuji kemudian membandingkan dengan negara-negara demokrasi yang lebih matang yang transparansi politiknya juga sudah masak.

“Bahkan bukan hanya mereka nggak takut, mereka di-declare. Saya mau menyumbang partai A, saya mau menyumbang calon presiden A. Mereka nggak punya rasa takut. Kenapa? Karena transparansi politiknya sudah matang,” tuturnya.

“Kita masih belum, dalam tahapan itu masih jauh, kita masih belum bisa matang dalam penelitian pendanaan partai politik. Kalau itu harus diakui bersama,” sambung Sarmuji. {}