Respons Pembentukan Angkatan Siber, Christina Aryani: Menarik! Tapi Perlu Kajian Ilmiah

Berita GolkarAnggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar Christina Aryani menilai, ide pembentukan TNI Angkatan Siber menjadi angkatan keempat di TNI sesuatu yang menarik.

Namun tentu perlu dikaji secara ilmiah dan komprehensif. Kajian tersebut juga perlu mempertimbangkan struktur organisasi TNI yang sudah ada, rekrutmen, SDM, dukungan anggaran dan tentu melihat prakteknya di negara lain.

“Ide ini sesuatu yang menarik namun perlu kajian ilmiah yang matang dan komprehensif,” kata Christina kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Christina menjelaskan, membentuk Angkatan Siber sebagai Angkatan Keempat di TNI memiliki dampak dan konsekuensi sehingga butuh kajian ilmiah mendalam.

“Banyak yang harus dipertimbangkan, mengingat saat ini kita juga sudah punya BSSN dan di internal TNI sendiri juga memiliki unit siber di masing-masing angkatan. Intinya dikaji dulu secara ilmiah dan komprehensif,” katanya.

Hal yang patut menjadi pertimbangan menurut dia misalnya struktur organisasi dan kelembagaannya di TNI, pola rekrutmen, SDM, jenjang karir, daya dukung anggaran dan tentu prakteknya di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura yang sudah memiliki angkatan serupa.

“Katakan saja anggaran, kita tahu bahwa BSSN saja daya dukung anggarannya masih sangat minim. Nah kalau ada angkatan baru TNI untuk Siber bagaimana dukungan anggarannya nanti. Intinya sebagai ide oke dan menarik dan bisa jadi relevan tinggal dikaji saja secara ilmiah,” pungkas Christina.

Sebelumnya, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengusulkan rencana pembentukan angkatan keempat sebagai Angkatan Siber untuk melengkapi tiga matra angkatan TNI di Indonesia.

“Saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya, apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,” kata Andi dalam Seminar Nasional Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat beberapa hari lalu. {sumber}