Berita Golkar – Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Golkar, Riswan Tony, menyoroti gaya hidup pejabat KPU yang gemar foya-foya seperti tokoh fiksi Don Juan saat sedang rapat evaluasi bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu, DKPP, Rabu (15/5).
Awalnya, Riswan menyoroti anggaran triliunan dan masa kerja KPU yang menurutnya tidak efektif. Sebab, dengan adanya Pemilu serempak, masa kerja efektif KPU kurang lebih hanya 1-2 tahun saja.
“4 tahun ini ngapain aja mereka, coba bayangkan itu 4 tahun dengan anggaran yang ada sering bolak-balik Jakarta, belum lagi yang mengatakan pusat sering ada rapat sana, rapat sini,” katanya Riswan.
“Bukan apa-apa, kaget ini, punya uang Rp 56 triliun kaget, akibatnya, ada yang kayak Don Juan, nyewa private jet, belum lagi dugemnya,” kata Riswan.
Hanya saja Riswan tidak menyebut siapa pejabat KPU yang sedang disinggungnya. Ia hanya mengatakan, seharusnya, kasus ini diketahui oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) selaku lembaga yang berwenang mengawasi kinerja penyelenggara pemilu
“Bukan kita enggak denger itu, pasti DKPP tahu, nggak mungkin enggak tahu, belum lagi wanitanya,” tuturnya.
Untuk itu, untuk efisiensi anggaran, Riswan mengusulkan agar anggaran KPU dipangkas mulai tahun 2025 nanti. “Oleh karenanya, kalau ada anggaran 2025 ini untuk tahun depan 2025 tidak ada pilkada kita kecilin saja ketua jangan lagi miliar-miliar, triliunan,” pungkasnya. {sumber}