Berita Golkar – Pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) bertujuan untuk menyukseskan program swasembada pangan sekaligus untuk mendorong terwujudnya penigkatkan produktivitas pertanian, efisiensi usaha tani, dan kesejahteraan petani.
Hal itu disampaikan Anggota DPR RI, Robert Joppy Kardinal saat menyerahkan secara simbolis Alsintan berupa mesin pompa air tiga (3) inci sebanyak dua puluh dua (22) unit bagi kelompok tani, di Waisai ibukota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Rabu (25/6/2025) pukul 10.00 waktu setempat.
Saat berdialog langsung, kelompok tani di Raja Ampat mengeluhkan terkait mahalnya harga pupuk didaerah setempat, dan berharap ada penyiapan lahan pertanian, perkebunan dan peternakan oleh Pemerintah bagi kelompok tani di Raja Ampat.
Pasalnya, kebanyakan lahan yang digarap para petani adalah lahan pinjam pakai milik perorangan. Sehingga kelompok tani ada solusi untuk hal dimaksud.
Untuk itu, anggota DPR RI komisi IV (empat) Robert Joppy Kardinal akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Pertanian.
“Kebetulan saya di komisi empat membawahi Kementerian Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Bulog jadi semua masalah pangan dan Badan Pangan Nasional juga di kita,” ujar Anggota DPR RI, dikutip dari MediaNasional.
Menurutnya peran petani sangat penting untuk menyukseskan program swasembada pangan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Raja Ampat. “Tanpa adanya petani, di pasar tidak akan ditemukan sayur, jagung, pisang, keladi, singkong dan lain sebagainya di pasar, ” ungkap Anggota DPR RI.
Menariknya, Robert Joppy Kardinal menyebut, bahwa petani di Raja Ampat sebagai pahlawan pangan. “Semoga dengan bantuan Alsintan ini dapat bermanfaat dan menunjang para kelompok tani dalam mendukung program swasembada pangan, ketahanan pangan,” tandas Anggota DPR RI komisi IV.
Sementara ditempat yang sama Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam mennuturkan, bahwa Pemrintah kabupaten (Pemkab) Raja Ampat melalui dinas teknis berencana akan menyiapkan lahan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.
“Kami sedang melakukan pendekatan dengan pemilik hak ulayat untuk lahan percontohan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan di Kabupaten Raja Ampat,” terang Bupati.
“Lokasi lahan untuk percontohan itu ada di Waisai, di Wauyai Raja Ampat ada yang 20 (dua puluh), dan 50 (lima puluh) hektar. Kita masih melakukan pendekatan jika sudah disepakati maka kelompok tani sudah bisa bisa menjalankan pekerjaannya untuk bercocok tanam dan beternak,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Walujo B. Hargo, Asisten II (dua) Setda Raja Ampat Wahab Sangadji, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Herman Sor, Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat, Anwar Kopong dari Fraksi Partai Golkar serta puluhan kelompok tani yang ada di Waisai.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini ada 179 (seratus tujuh puluh sembilan) kelompok tani yang tergabung dalam kelompok tani perkebunan, multikultura, dan trans pangan. {}