Berita Golkar – Kader Partai Golkar Papua Barat Daya Roberth Kardinal berinisiatif gelar Workshop Pendidikan Guru Agen Perubahan. Workshop ini bertemakan Pendidikan Peningkatan Peran Guru Penggerak sebagai Agen Perubahan dalam Merdeka Belajar.
Workshop tersebut digelar di Hotel Rylich Panorama Kota Sorong terhitung 27 hingga 29 Agustus 2023. Kegiatan ini sangat urgen karena mempersiapkan Guru agen sebagai Agen Perubahan.
Dikatakan peran Guru Penggerak tak hanya sebatas sukses dalam mengurus kelas yang diampunya. Selain menjadi guru yang baik, Guru Penggerak juga harus memiliki kemauan untuk memimpin, berinovasi, melakukan perubahan.
Atas dasar tersebut maka Robert Kardinal hadir untuk mendukung para guru agar menjadi guru penggerak. Peran Guru Penggerak dalam program Merdeka Belajar Mendorong Peningkatan Prestasi Akademik Murid.
Peran ini merupakan peran yang dimiliki oleh kedua jenis guru. Baik itu Guru Penggerak maupun guru dengan definisi baik. Peran mendorong peningkatan prestasi akademik murid selaras dengan tujuan Merdeka Belajar. Yaitu menciptakan generasi hebat di masa yang akan datang.
Peran ini juga sesuai dengan aspek Profil Pelajar Pancasila yang mengharuskan siswa untuk bernalar kritis dan berakhlak mulia agar prestasi akademiknya meningkat.
Mengajar dengan Kreatif
Guru yang baik mampu menemukan metode yang tepat dalam penyampaian materi belajar, begitu juga Guru Penggerak.
Terkadang siswa merasa jenuh ketika bahan ajar yang dijelaskan guru hanya disampaikan dengan metode tradisional semacam penyalinan buku teks.
Melalui pengajaran dengan metode yang kreatif, guru secara tidak langsung telah memberi contoh kepada siswa untuk selalu berinovasi dalam mencari ilmu.
Mengembangkan Diri Secara Aktif
Mengembangkan diri secara aktif tak hanya menjadi sebuah keharusan untuk siswa, tetapi berlaku juga untuk Guru Penggerak maupun guru dengan definisi baik.
Mengembangkan diri secara aktif berarti selalu berinovasi serta mampu berusaha sendiri dalam meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan salah satu aspek Profil Pelajar Pancasila yaitu mandiri.
Mendorong Tumbuh Kembang Murid Secara Holistik
Peran hanya dimiliki oleh Guru Penggerak saja. Mereka mendorong tumbuh kembang murid secara holistik mengikuti seluruh aspek Profil Pelajar Pancasila, bukan hanya di kelasnya tetapi juga di kelas lain.
Guru Penggerak tidak terpaku dengan kurikulum yang ditentukan. Mereka juga melihat standar pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan mencocokkan dengan metode pengajarannya.
Menjadi Pelatih (Coach/Mentor) Bagi Guru Lain untuk Pembelajaran yang Berpusat Pada Murid
Guru Penggerak memiliki program untuk melatih potensi mentorship dan kepemimpinan mereka untuk mampu membantu guru-guru lain. Guru Penggerak memiliki tempat pelatihannya berbentuk sekolah. Sehingga para guru yang lulus baru bisa menjadi Guru Penggerak.
Jalur karir dari Guru Penggerak yaitu menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, serta instruktur pelatihan guru. Ketiga posisi tersebut membutuhkan skill kepemimpinan yang tinggi.
Guru Penggerak diharapkan mampu untuk melakukan perubahan di masing-masing institusi pendidikan mereka.
Dalam mewujudkannya, Kemendikbud akan berkolaborasi dengan semua kepala dinas dan pemerintah daerah untuk memastikan hal ini terjadi.
Sehingga peran Guru Penggerak dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia. Robert Kardinal menyebut Konsep Merdeka Belajar berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila.
Di mana ada enam aspek yang perlu diperhatikan.
Enam aspek dari Profil Pelajar Pancasila harus dimiliki oleh siswa dan guru guna mencapai tujuan Merdeka Belajar. Hal tersebut juga menjadi alasan keberadaan program Guru Penggerak karena pembentukannya bertujuan untuk memenuhi enam aspek tersebut.
Enam aspek Profil Pelajar Pancasila yang dirumuskan Kemendikbud yaitu: 1) Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, 2) Kreatif, 3) Gotong Royong, 4) Berkebinekaan Global, 5) Bernalar Kritis, 6) Mandiri.
Setelah mengetahui penjelasan dari Guru Penggerak kemudian timbul pertanyaan. Jika ada Guru Penggerak, apa perbedaan peran guru yang telah ada sekarang dan Guru Penggerak? “Guru yang Baik Belum Tentu Guru Penggerak. Tetapi Guru Penggerak Sudah Pasti Guru yang Baik,” kata Kardinal. {sumber}