Berita Golkar – Anggota Komisi X DPR RI Robert Joppy Kardinal S.AB, mengumpulkan dana penyerapan Program Kartu Indonesia Pintar di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, selasa (23/1/2024).
Komisi X DPR RI dan Kemendikbudristek mengawal penuh pelaksanaan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun 2023.
Dikatakan Robert untuk wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya Program KIP sudah berjalan baik. Termasuk Unimuda Sorong. Intinya. Kader Golkar Robert Joppy Kardinal itu memeriksa pengguna KIP Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong Selasa.
Acara ini dibawakan oleh Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Dr. Rustamadji M.Si. Hadir pula anggota DPD RI, M. Sanusi Rahaningmas, para dosen mahasiswa dan orang tua wali.
“Program ini (PIP dan KIP) menurut saya sangat realistis dan relevan. Terutama untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah,” kata Kardinal.
Bahkan, Kardinal berharap program PIP (dan) KIP ini bisa menjadi solusi bagi sebab putusnya sekolah. Termasuk dari jenjang SMP ke SMA, termasuk juga dari SMK ke perguruan tinggi,” kata Robert Joppy Kardinal.
Berdasarkan informasi yang ia terima dari konstituennya, baik PIP dan KIP, pelaksanaannya sangat baik. Terkait masalah pencairan itu sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan. Dana KIP Kementerian Pendidikan langsung ke rekening peserta masing-masing penerima beasiswa.
“Perlu dievaluasi sejauh mana mereka (para penerima PIP dan KIP) yang sudah mendapatkan manfaat PIP dan KIP,” katanya.
Mengetahui akhirnya KIP memang menjadi solusi bagi keinginan sekolah anak Indonesia. “Saya berharap program PIP dan KIP ini di tahun 2023 benar-benar lebih baik dan harus terus dilakukan evaluasi dan perbaikan,” kata politisi Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal.
Sebagai informasi, baik KIP dan PIP merupakan program yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek agar para siswa yang terkendala finansial bisa tetap sekolah.
Mengenai PIP, program ini berupaya memberikan bantuan keuangan kepada para siswa yang membutuhkan berdasarkan usulan pihak sekolah.
Usulan tersebut berlandaskan pada pekerjaan dan penghasilan orang tua yang terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang kemudian diserahkan ke Kemendikbudristek.
Sedangkan KIP, program ini dikhususkan untuk para anak-anak yang memiliki orang tua kurang mampu.
“Kedatangan saya pada masa penelitian ini berkaitan dengan fungsi kontrol di Komisi X DPR RI. Saya datang untuk melihat perkembangan pencairan dana-dana KIP di Unamuda Sorong,” kata Kardinal.
Menurut Menarik Kardinal, ternyata memang ada beberapa persoalan pada pencairannya tapi mudah-mudahan bisa diatasi ke depan.
Pada kesempatan pertemuan orang tua itu, mahasiswa rektor hingga para dosen menyatakan bangga kepada kader Golkar Robert Joppy Kardinal.
Politisi kawakan Partai Golkar ini menjelaskan, kuota dana aspirasi KIP untuk mahasiswa pada tahun 2023 ini berjumlah 500 orang. Kemudian total 1.250 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi telah mendapatkan program ini. “Untuk SD sampai SMA/SMK, realisasinya hampir 60.000 orang,” katanya.
Robert Joppy Kardinal berharap bantuan KIP untuk mahasiswa di Provinsi Papua Barat Daya semakin banyak kuotanya.
Kardinal sepakat dengan Rektor Unimuda Dr. Rustamadji bahwa yang diutamakan Orang asli Papua (OAP). Kardinal menjelaskan dari dana apirasi 500.399 yang diberikan untuk Unimuda Sorong.
Dikatakan Kardinal mengapa Unimuda mendapat jatah 65 persen. Karena mahasiswa Unimuda terbanyak OAP. “Ini benar karena Undang-Undang Otsus memang membenarkan penegasan tersebut,” ujarnya.
“Kedatangan saya pada masa penelitian ini berkaitan dengan fungsi kontrol dalam hal ini di Komisi X DPR RI. Saya datang untuk melihat perkembangan pencairan dana-dana dan ingin mengetahui ada masalah apa saja,” ujar Kardinal.
Ternyata memang ada beberapa persoalan dalam pencairannya namun mudah-mudahan bisa diatasi, demikian Robert Joppy Kardinal.
Robert Joppy Kardinal berharap bantuan KIP untuk mahasiswa di Provinsi Papua Barat Daya semakin banyak kuotanya.
Ia juga sepakat dengan Rektor Unimuda Sorong yang menyampaikan mengenai kebijakan untuk Orang Asli Papua (OAP). “Ini benar karena Undang-undang Otsus memang membenarkan untuk afirmasi tersebut,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unimuda berharap penerima beasiswa KIP ini belajar dengan benar. Rektor Rustamadji mengucapkan terima kasih kepada Robert Joppy Kardinal karena kampusnya mendapat kuota (KIP) lebih besar.
Penerima program tersebut diharapkan mempergunakan sebaik-baiknya bagi kepentingan perkuliahan. “Bantuan KIP kepada mahasiswa di sini Unimuda sebesar Rp7,5 juta per semester ini selama empat tahun,” kata Rutamadji.
Sementara itu sejumlah orang tua siswa dan siswa meminta program KIP ini berlanjut. {sumber}