Berita Golkar – Tokoh senior SOKSI, Robinson Napitupulu mendorong agar Partai Golkar menyatakan secara resmi sikap politik untuk menjadikan Presiden RI ke-2, Soeharto sebagai pahlawan nasional. Menurutnya sejak bertugas sebagai seorang tentara hingga menjadi Presiden RI, berbagai jasa telah ditorehkan oleh Pak Harto.
“Antara lain adalah Membubarkan PKI dan ormas-ormasnya sebagai organisasi kemasyarakatan terlarang di Indonesia lewat Supersemar yang kemudian dikukuhkan dan ditetapkan dalam TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966. Selanjutnya Pak Harto juga berhasil memperjuangkan Pancasila sebagai satu-satunya asas kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Robinson melalui keterangan tertulis kepada redaksi Golkarpedia.
Tak hanya itu, kala menjadi Presiden RI, Pak Harto juga berhasil mengantarkan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan di tahun 1983. Keberhasilan mencapai swasembada pangan tersebut tak berdiri sendiri, keberhasilan lain pun menopang swasembada pangan. Antara lain berhasil mencetak 1 juta hektare sawah di Kalimantan.
“Pak Harto juga berhasil membuat petani dan nelayan sejahtera dengan pemberian kredit lunak yang pengembaliannya jangka panjang melalui kredit Inmas/Binmas. Pak Harto juga menjamin ketersediaan pupuk yang dapat mendukung terwujudnya 3 kali musim tanam. Pembangunan waduk pun digalakkan sebagai tempat penampungan air di kala musim kemarau tiba,” sambung Robin.
Dalam konteks keamanan, Presiden Soeharto berhasil menciptakan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pak Harto juga berani menyatukan TNI AD, AL, AU dan Kepolisian terintegrasi menjadi satu kesatuan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). ABRI dipimpin oleh seorang panglima yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI sebagai panglima tertinggi.
Di bidang ekonomi, kepemimpinan Pak Harto mampu mempertahankan nilai mata uang rupiah tetap stabil serta mempertahankan cadangan devisa negara di Bank Sentral tetap ada tersedia dan terjaga.
“Alhasil kewibawaan Indonesia di tingkat regional yakni ASEAN dan global mampu diwujudkan oleh Pak Harto. Salah satu bukti bahwa kewibawaan RI diakui di tingkat regional adalah berdirinya kantor pusat ASEAN di Indonesia untuk yang pertama kali. Ini menjadi kebanggaan bagi kita semua,” katanya.
Dengan berbagai alasan tersebut, Robin menilai sudah sepatutnya negara memberikan titel pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto. Terlebih mengingat, Pak Harto merupakan pemimpin yang telah memberikan teladan terhadap pembangunan negara baik dari sisi infrastruktur maupun mental anak bangsa.
“Sejak era reformasi belum ada terlihat hasil inovasi terobosan yang spektakuler dari masing-masing rezim yang berkuasa. Sejak BJ. Habibie sampai Jokowi berkuasa sebagai Presiden RI yang ada malah korupsi marak terjadi di semua sektor penugasan. Bukannya berkurang, indeks korupsi Indonesia malah meningkat. Ironis memang. Padahal semangat reformasi salah satunya adalah pemberantasan KKN,” pungkas Robin.