Rudy Mas’ud Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dan Serap Aspirasi Warga Kota Bontang

Berita Golkar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi III Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Rudy Mas’ud, melaksanakan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di Bontang, Sabtu (24/8/2024) malam.

Berlangsung di Hotel Grand Mutiara (Eks Oak Tree), kehadiran legislator dari partai berlambang pohon beringin tersebut di Kota Taman dalam rangka melaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI). Sosialisasi dilakukan di hadapan ratusan Ketua RT, tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-Bontang.

Sosialisasi yang diberikan di antaranya terkait Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Berikutnya Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR. Selain itu, juga disampaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Dijelaskan lebih rinci, pancasila berkedudukan sebagai dasar dan ideologi negara, serta pandangan hidup dan pemersatu bangsa. Adapun UUD 1945, merupakan hukum dasar tertulis dan tertinggi serta merupakan puncak dari seluruh peraturan perundang-undangan. Dalam UUD 1945, mengatur empat hal penting. Yakni prinsip kedaulatan rakyat dan negara hukum, pembatasan kekuasaan organ-organ negara, mengatur hubungan antar lembaga-lembaga negara, dan mengatur hubungan kekuasaan antar lembaga-lembaga negara dengan warga negara.

Berikutnya NKRI merupakan bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama para pendiri bangsa. NKRI adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya Indonesia, dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk, ditinjau dari berbagai latar belakang.

Terakhir, Bhineka Tunggal Ika ditulis oleh Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma yang terjemahan isinya berbunyi : Bahwa agama Budha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tapi nilai-nilai kebenaran jina (budha) dan siwa adalah tunggal. Terpecah belah tetapi satu jua yang memiliki arti tidak ada dharma yang mendua. Sehingga, Bhineka Tunggal Ika memiliki pengertian berbeda-beda tetapi tetap satu.

“Tidak hanya di Bontang, kami juga melaksanakan sosialisasi ini di Kutim (Kutai Timur), Samarinda, dan Kukar (Kutai Kartanegara). Kami juga memanfaatkan waktu kunjungan dapil ini untuk menyerap aspirasi dari masyarakat,” kata pria yang juga sebagai Ketua DPD I Golkar Kaltim itu.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bontang Yassier Arafat, anggota DPRD Kaltim terpilih Shemmy Permata Sari, serta Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Selain sosialisasi, kegiatan juga dirangkai dengan kuis dan sesi diskusi antara Rudy Mas’ud dengan peserta.

Sejumlah permasalahan sosial di Bontang pun turut diaspirasikan peserta. Mulai dari masalah angka pengangguran yang tinggi, nelayan yang sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), nelayan yang belum memiliki izin sehingga takut melaut, hingga masalah infrastruktur yang belum memadai. {sumber}