DPD 1  

Sahril Topan Minta Tokoh Partai Golkar Riau Bersatu Untuk Tentukan Ketua Baru

Berita Golkar – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Riau Sahril Topan mengingatkan pentingnya soliditas di tubuh Partai Golkar menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan pada Januari 2025 ini.

Sahril menyebut, kondisi partai yang mengalami penurunan, terutama dalam perolehan kursi DPRD Provinsi Riau yang hanya mampu menduduki posisi Wakil Ketua harus menjadi warning untuk persiapan Pemilu 2029 mendatang

“Selama ini Golkar di Riau tidak pernah kalah, tapi kondisi sekarang memprihatinkan. Penurunan perolehan kursi serta hasil Pilkada yang tak memuaskan harus menjadi perhatian serius,” ujar Sahril, Rabu (8/1/2025) kepada CAKAPLAH.com.

Ia berharap, para tokoh senior partai seperti Rusli Zainal, Andi Rachman, Johar Firdaus, Suparman, Karmila Sari, Yulisman, dapat bersatu untuk menyikapi persoalan yang dihadapi Partai Golkar. Menurutnya, tantangan partai tidak bisa diselesaikan secara individual, tetapi harus melalui diskusi bersama.

“Kami berharap para tokoh duduk bersama untuk merumuskan solusi. Golkar ini penuh dengan tokoh hebat, jadi jangan sampai persoalan ini ditangani sendiri-sendiri,” tambahnya.

Sahril juga mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang tepat di Musda nanti. Ia menekankan, ketua terpilih harus memiliki kapasitas finansial dan kekuatan politik untuk mengembalikan kejayaan partai.

“Pemilihan pemimpin bukan sekadar memilih, tapi harus tepat. Jika salah, saya khawatir Golkar bukan hanya turun ke posisi tiga, tetapi bahkan posisi empat. Ini harus menjadi perhatian serius,” tegasnya.

Ia juga menilai, ketua yang terpilih sebaiknya berada pada level gubernur atau anggota DPR RI. “Ketua Golkar harus punya posisi strategis. Jangan sampai ketua terpilih berada di bawah level gubernur, ini penting untuk menjaga marwah partai,” jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun, sejumlah nama kandidat Ketua DPD I Partai Golkar Riau mulai mencuat, seperti Rusli Zainal, HM Harris, Yulisman, Suparman, Parisman Ihwan dan Karmila Sari. Bahkan, nama Wakil Gubernur Riau terpilih, SF Hariyanto, dari kalangan eksternal juga disebut-sebut sebagai calon potensial.

Biasanya, dalam Musda para kandidat yang mendaftar harus meyakinkan para pemilik suara mulai dari DPD I, DPD I hingga sayap partai untuk mendapatkan dukungan terbanyak. {}