Berita Golkar – Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyambangi Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Sabtu (20/01). Kehadiran Airlangga Hartarto di tempat tersebut untuk menyalurkan bantuan beras dari program Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 10 kilogram untuk satu penerima manfaat per bulan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut mendampingi Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus; Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, Ridwan Kamil; Pimpinan Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily; Anggota DPR RI, Ferdiansyah; Anggota DPRD Jabar, Ade Ginanjar; perwakilan BULOG, dan perwakilan PT. POS.
Dalam sambutannya, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program ini merupakan program Presiden Jokowi yang telah diputuskan bersama dalam rapat kabinet untuk memberikan bantuan kepada masyarakat akibat merangkaknya harga bahan pokok dalam rentang waktu beberapa bulan terakhir ini dikarenakan El Nino.
“Jadi program ini program Presiden, program pemerintah untuk memberikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram untuk satu keluarga penerima manfaat. Ini sudah diputuskan akan dijalankan hingga bulan Juni 2024. Bapak Presiden juga memiliki program lain, yakni bantuan langsung tunai sebesar Rp. 200 ribu per bulan sampai bulan Juni 2024,” papar Airlangga Hartarto dikutip redaksi Golkarpedia.
Pada kesempatan itu, diadakan pula tanya jawab serta dialog antara Menko Perekonomian RI dan masyarakat Kabupaten Garut yang hadir di lokasi. Salah satunya Ibu Aas Nur Aisyah, seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak dengan pekerjaan suami sebagai buruh lepas. Penghasilan sang suami mencapai Rp. 50 ribu per hari.
“Saya ibu rumah tangga pak, dengan dua orang anak dan pekerjaan suami sebagai buruh lepas. Pendapat suami tak menentu, terkadang 50 ribu rupiah per hari jika ada yang menyuruh bekerja pak. Saya sudah terima bantuan BLT tunai, bantuan beras dari pemerintah pak. Bantuan ini sangat membantu keluarga kami, karena itu kami minta program ini dilanjutkan,” dikatakan Ibu Aas.
Serupa dengan Ibu Aas, Pak Dadang seorang supir ojek online dengan pendapatan maksimal Rp. 100 ribu per hari juga mengutarakan kebutuhannya kepada Airlangga Hartarto. “Saya pekerjaan ojek online dengan penghasilan 100 ribu per hari pak. Beberapa waktu ini, pendapatan agak berkurang pak. Saya memiliki tiga tanggungan di rumah. Kemarin belum ada bantuan yang saya dapatkan,” tutur Pak Dadang.
Menanggapi permintaan dan pertanyaan dari masyarakat, Airlangga Hartarto menjawab akan meneruskan ke Presiden terkait dengan aspirasi yang diinginkan masyarakat. Satu hal yang pasti, bantuan beras ini akan berlanjut hingga Juni 2024. Data penerima pun akan diperbaharui sesuai dengan kondisi penerima bantuan pangan yang diusulkan tiap daerah. {redaksi}