Sambut Generasi Emas 2045, Mendukbangga Wihaji Luncurkan Akademi Keluarga Indonesia

Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji meluncurkan Akademi Keluarga Indonesia Tahum 2025 pada Kamis (18/9/2025) di kantor Kemendukbangga Halim, Jakarta Timur. Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan bonus demografi dan menyambut generasi emas 2045.

Bonus demografi adalah suatu periode puncak ketika jumlah penduduk usia produktif (sekitar 15-64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Fenomena ini dapat menjadi keuntungan besar karena menyediakan banyak tenaga kerja produktif.

Sayangnya, bonus demografi yang tidak dikelola dengan sumber daya manusia yang berkualitas berpotensi menimbulkan masalah seperti pengangguran yang tinggi.

Karena itu menurut Wihaji, melalui program nasional ini diharapkan dapat membentuk karakter individu khususnya anak muda tentang pentingnya keluarga.

“Harapannya agar bisa membentuk keluarga yang berkualitas, minimal memberikan contoh kepada generasi seangkatannya,” ungkap mantan bupati Batang, Jawa Tengah periode 2017-2022 ini kepada wartawan, dikutip dari Tribunnews.

Wihaji menuturkan, keluarga yang merupakan unit sosial terkecil ini harus dibangun dengan kuat dan baik karena menjadi pondasi suatu negara.

Di era yang serba modern dan penuh tantangan ini, pembekalan tentang keluarga menjadi penting untuk menciptakan generasi berkualitas, berdaya saing, dan tangguh secara emosional maupun sosial.

“Jika keluarga kuat, insya Allah negara akan kuat. Kalau keluarga baik, insya Allah negara ini ke depan semakin baik, termasuk menjawab bonus demografi,” kata Wihaji.

Sebelumnya, Kemendukbangga/BKKBN sudah memiliki lima program ‘Quick Win’ yang bertujuan mempercepat pembangunan keluarga sejahtera adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Supper Apps berbasis AI untuk konsultasi keluarga, dan Lansia Berdaya (SIDAYA).

Berikut adalah rincian dari kelima program tersebut:

1. GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting): Program ini merupakan upaya pencegahan stunting melalui pemberian bantuan dan pendampingan dari orang tua asuh kepada keluarga yang membutuhkan.

2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak): Program ini bertujuan untuk menyediakan tempat penitipan anak (daycare) unggulan sebagai bentuk dukungan bagi keluarga.

3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia): Program ini mendorong partisipasi aktif dan peran teladan dari para ayah dalam keluarga untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

4. Supper Apps (Aplikasi Super): Merupakan aplikasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menyediakan layanan informasi, edukasi, dan konsultasi mengenai keluarga.

5. SIDAYA (Lansia Berdaya): Program ini menyediakan layanan berbasis komunitas untuk para lansia yang tidak mendapatkan perawatan dari anaknya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka. {}