DPP  

Sari Yuliati: Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 61,1 Persen di Bali dan Nusa Tenggara

Berita Golkar – Partai Golkar mengeklaim paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak di Nusa Tenggara Barat (NTB), versi survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Elektabilitas Prabowo-Gibran jauh di atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Bali-Nusra, Sari Yuliati di Mataram, Selasa (30/1/2024).

Anggota DPR itu mengungkapkan pada survei yang dilakukan pada tanggal 9-17 Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 61,1%, diikuti Anies-Muhaimin 21,3% dan Ganjar-Mahfud di posisi buncit dengan elektabilitas 7,5%. Sementara 10,2% responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab.

Survei tersebut dilakukan melibatkan 820 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dengan metode stratified-multistage random sampling, dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei tersebut dilakukan secara tatap muka.

“Dari hasil survei tersebut juga dapat dilihat terjadi kenaikan bagi pasangan Prabowo-Gibran dari yang awalnya diangka 53,7 persen pada bulan November lalu menjadi 61,1 persen pada bulan januari,” ungkap Sari.

Dilanjutkannya, pada survei tersebut juga dilakukan simulasi jika Pilpres dilaksanakan dua putaran. Pada simulasi pertama, pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Pada simulasi itu, Prabowo-Gibran unggul 64,0 persen dibandingkan dengan pasangan Anies-Muhaimin yang memperoleh 23,1 persen, dan terdapat 12,9 responden tidak tahu/tidak menjawab.

Kemudian, kata dia, jika disimulasikan antara pasangan Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud, diperoleh hasil pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh di angka 68,3 persen dibandingkan dengan pasangan Ganjar-Mahfud yang hanya memperoleh 14,9 persen, dengan 16,8 persen responden tidak tahu/tidak menjawab.

Lebih jauh, Sari meminta seluruh kader partai berlambang pohon beringin untuk tetap fokus. Sari tak menampik bahwa saat ini merupakan momen krusial di Pemilu 2024. “Jadi sisa waktu yang ada kami maksimalkan selain untuk pemenangan partai adalah untuk pemenangan Prabowo-Gibran tersebut,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya bersama DPP Partai Golkar tengah mengejar keterpilihan Prabowo-Gibran di basis-basis Golkar bisa menembus angka 80 persen. “Target kami basis Partai Golkar yang memilih Prabowo-Gibran adalah 80 persen,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu telah meminta kader partai berlambang pohon beringin itu untuk mulai turun ke masyarakat melakukan kerja-kerja politik memenangkan Prabowo-Gibran.

Ia mengingatkan penting bagi seluruh kader untuk tegak lurus memenangkan Golkar dan pasangan capres-cawapres yang diusung partainya pada Pemilu 2024.

“Pemilu presiden 2024 adalah momentum penting bagi Indonesia. Sebagai kader Golkar, kami memiliki tanggung jawab besar untuk memenangkan partai dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Ini adalah amanat dari Ketua Umum Partai Golkar, Bapak Airlangga Hartarto, yang harus kita tegakkan dengan sungguh-sungguh,” kata Sari.

Sari menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas dalam upaya memenangkan Prabowo-Gibran pada pemilu presiden yang akan datang.

Sari juga mengingatkan bahwa Partai Golkar memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia dan telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan negara.

Oleh karena itu, ia berharap para kader Golkar untuk bersiap dan berkomitmen untuk bekerja keras guna memenangkan partai.

Selain strategi pemenangan dalam pilpres 2024, Sari juga mengingatkan bahwa penting untuk menjaga semangat kebersamaan dan menghindari perpecahan yang dapat merugikan partai dan calon capres-cawapres yang diusung.

“Pesan yang ingin saya sampaikan juga mari kita bekerja keras dan solid dalam memenangkan pertarungan politik yang akan datang,” tutur Sari.

Pada Pileg 2019, Sari Yuliati mengoleksi 82.803 suara. Raihan tersebut merupakan yang nomor dua tertinggi secara personal. Sari hanya kalah oleh anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Bambang Kristiono yang mengumpulkan 97.110 suara. {sumber}