Berita Golkar – Poltracking merilis hasil terbaru survei elektabilitas Pilgub Jatim. Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul jauh atas dua pesaingnya yakni Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN).
Sekjen DPP Partai Golkar sekaligus Ketua DPD I Partai Golkar Jatim Muhammad Sarmuji bersyukur atas hasil survei Poltracking yang menunjukkan Khofifah-Emil memimpin elektabilitas di angka 57,3%.
Namun, Sarmuji menegaskan Golkar tidak akan terlena dengan hasil survei itu. Sebab Golkar ingin terus memaksimalkan waktu yang ada untuk menggenjot elektabilitas Khofifah-Emil.
“Survei itu tidak akan melenakan kami. Justru kami ingin mencapai yang lebih tinggi lagi. Insya Allah bisa mencapai 70 persen bila semua mesin politik sudah bergerak maksimal,” kata Sarmuji dikutip dari Detik Jatim, Jumat (20/9/2024).
Secara khusus Sarmuji menyebut elektabilitas Khofifah-Emil perlu digenjot lagi terutama di wilayah Pantura berdasar survei Poltracking.
Di wilayah Pantura ini merupakan salah satu basis terkuat Golkar di Jatim. Sarmuji memastikan bacakada dan kader yang diusung Golkar di wilayah Pantura akan berkolaborasi dengan Khofifah-Emil turun ke warga.
“Kita sinergikan antara Bu Khofifah dan calon bupati/wali kota di wilayah tersebut. Kebetulan cakada kita di basis Golkar elektabilitasnya sangat baik,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam survei Poltracking pada simulasi tunggal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memperoleh angka elektabilitas (55.3%), diikuti Tri Rismaharini (22.8%), dan Luluk Nur Hamidah (1.8%).
Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (51.7%), diikuti Zahrul Azhar Asumta (9.9%), dan Lukmanul Khakim (3.2%).
Sedangkan untuk simulasi surat suara berpasangan, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 57,3%. Untuk elektabilitas Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 22,7%, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,2%.
Hasil survei ini masih berubah mengingat responden yang belum menentukan pilihan tercatat mencapai 17,8%.
Adapun menurut segmen wilayah Jatim, untuk wilayah Arek meliputi Surabaya, Kabupaten/Kota Malang, Jombang, Sidoarjo, Batu, Kabupaten/Kota Mojokerto, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 47,2%.
Sementara Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 33,7%, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) 0,3%. Ada 18,8% responden yang belum menjawab.
Kemudian di wilayah Tapal Kuda meliputi Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,9%.
Sementara Risma-Gus Hans di angka 9,7%, dan Luluk-Lukmanul 1,8%. Masih ada 24,6% responden belum menentukan pilihan.
Di wilayah Mataraman meliputi Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Madiun, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,4%.
Kemudian Risma-Gus Hans di angka 26,4%, dan Luluk-Lukmanal 2,9%. Ada sebanyak 7,3% responden masih belum menentukan pilihan.
Selanjutnya di wilayah Pantura meliputi Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Tuban, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 51%. Sementara Risma-Gus Hans 18,3%, dan Luluk-Lukmanul 3,3%. Ada sebanyak 27,4% responden belum menentukan pilihan.
Lalu di wilayah Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 69,7%, Risma-Gus Hans di angka 10,6%, dan Luluk-Lukmanul di angka 9,1%. Sebanyak 10,6% responden belum menentukan pilihan.
Survei Poltracking digelar pada 4-10 September 2024. Survei ini melibatkan 1.200 responden di seluruh Jatim. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Survei Poltracking ini memiliki margin of error di angka -+2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. {}