Sarmuji Nilai Kebijakan Vasektomi Pria Ala Dedi Mulyadi di Jawa Barat Berlebihan

Berita Golkar – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Sarmuji mengatakan, kebijakan yang ditelurkan oleh Gubernur Jawa Barat Desi Mulyadi terlalu berlebihan, terutama vasektomi.

Dedi Mulyadi mengatakan, untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, diharuskan melaksanakan vasektomi.

“Kalau untuk vasektomi rasanya berlebihan untuk menjadi syarat dapat bantuan,” kata Sarmuji melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (5/5/2025), dikutip dari BeritaBuana.

Sarmuji juga menyayangkan kebijakan yang dilakukan politisi Gerindra itu. Sebab kata Sarmuji, kebijakan tersebut terlalu terburu-buru.

“Sebelum kebijakan diluncurkan sebaiknya dikaji terlebih dulu manfaat mudlorotnya. Kalau bisa melibatkan para ahli dibidangnya,” kata anggota Komisi VI DPR RI itu.

Seperti halnya siswa tawuran masuk barak, perlu dikaji model pelatihan yang cocok untuk anak-anak agar maksud pendisiplinan dapat tercapai dengan memperhatikan faktor psikologi anak dan remaja.

“Kalau untuk siswa nakal, asal kurikulumnya disesuaikan dengan perekmbangan anak remaja kemungkinan bisa berhasil baik,” kata Sarmuji.

Sebagaimana diketahui, MUI jawa Barat mengecam kebijakan Dedi Mulyadi tersebut. Ketua MUI Barat, KH Rahmat Syafei, menyatakan, dalam Islam, hukum vasektomi adalah haram.

“Vasektomi itu haram tanpa alasan jelas karena sterilisasi permanen. Islam tidak membolehkan pemandulan secara mutlak tanpa alasan yang dibenarkan syariat,” kata Rahmat. {}