DPP  

Sarmuji Soroti Minimnya Visi Jangka Panjang Dalam Pembuatan Regulasi

Berita Golkar – Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, menilai pembentukan undang-undang di Indonesia kerap hanya menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini, tanpa mempertimbangkan tantangan di masa depan.

Hal ini ia sampaikan dalam podcast Jurnalistik Inilah.com, menanggapi soal kedaulatan hukum di Indonesia dalam umurnya yang ke-80.

“Kita itu kadang-kadang, mohon maaf, seringkali membuat aturan itu berdasarkan kondisi yang ada saat ini. Padahal kita harus berpikir kondisi ke depannya seperti apa, gitu,” kata Sarmuji dikutip Senin (18/8/2025).

Menurutnya, masalah yang muncul saat ini sering kali merupakan dampak dari solusi di masa lalu. Padahal, perlu juga dipikirkan ke depannya.

“Kita kan, kita harus faham betul bahwa ada-ada geom to this problem come from yesterday’s solution. Jadi apa yang menjadi problem hari ini itu adalah karena hasil solusi kemarin. Itu terus-menerus akan berdialektika. Karena terus-menerus berdialektika, kita tidak boleh membuat undang-undang itu hanya berdasarkan pada kondisi saat ini,” tuturnya.

Sarmuji menekankan pentingnya membayangkan skenario jangka panjang dalam setiap regulasi yang dibuat. “Kita juga harus bayangkan pada kondisi lima tahun ke depan, sepuluh tahun ke depan,” sambungnya menambahkan.

Ketika ditanya soal pekerjaan rumah di bidang hukum, Sarmuji menilai tantangan Indonesia ke depan masih besar. “Oh banyak. Namanya hidup problem pasti banyak. Kalau selama masih hidup pasti banyak problem. Kalau nggak hidup baru nggak punya problem. Dan dinamikannya bertambah. Semakin bertambah jumlah penduduk, perilakunya bertambah,” pungkasnya. {}