Berita Golkar – Sejauh ini, pemerintah melalui Kementerian Investasi tengah menggaet penanam modal dalam negeri untuk membangun dasar IKN. Salah satu yang digaet adalah pengembang properti besar Indonesia, Agung Sedayu Group.
Bagi Sarmuji, wajar jika pemerintah lebih mengedepankan investor dalam negeri untuk melakukan pembangunan dasar IKN. Dia menilai sangat tidak mungkin investor asing mau diajak berinvestasi jika ‘wujud’ dari IKN belum ada.
“Jadi menang begini, investor apalagi investor asing itu nyaris tidak mungkin mau melakukan memberikan investasi dasar seperti jalan, pelabuhan, itu di mana-mana begitu, pemerintah itu harus berinvestasi di infrastruktur dasar,” kata dia.
Ketua DPD 1 Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) itu optimistis IKN jadi rebutan investor asing seiring berdirinya infrastruktur dasar Ibu Kota baru Indonesia tersebut. Dia menyebut infrastruktur awal diperlukan sebagai tanda negara serius menggarap megaproyek tersebut.
“Kenapa? Itu berarti negara ini serius mau membangun IKN. Dan orang mau naruh duitnya juga harus ada kepastian kan, kalau enggak ada kan siapa yang mau juga, duit kan enggak mengenal bendera,” kata dia.
“Kalau nanti serius dan lengkap, oh Indonesia serius mau memindahkan Ibu Kota, baru berharap orang untuk masuk. Itu aja logika dasarnya,” timpalnya.
Di sisi lain, Sarmuji juga menilai wajar jika target investasi yang digaungkan pemerintah mencapai Rp600 triliun. Menurut dia, memindahkan Ibu Kota Negara memerlukan dana yang tidak sedikit.
“Ya membangun, memang membangun Ibu Kota baru memang besar apalagi Ibu Kota baru yang dirancang sedemikian canggih dan itu lebih besar, untuk melihara lalu lintas mudik aja butuh dana besar, memperbaiki saja apalagi membangun Ibu Kota baru,” kata dia.
Politikus Partai Golkar ini juga yakin IKN sudah bisa difungsikan pada 2024. Dengan catatan, kata dia, IKN tidak bisa beroperasi 100 persen.
Artinya, IKN hanya bisa digunakan untuk agenda-agenda ‘ringan’ seperti target pemerintah melangsungkan upacara kemerdekaan RI pada 2024. Dia mengingatkan butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah Ibu Kota yang utuh.
“Tapi kalau disuruh semua sesuai marketnya ya enggak lah. Membangun IKN itu di mana-mana butuh waktu bertahun-tahun enggak mungkin 1 2 tahun, kan kita bukan bandung bodowoso, jadi yang wajar-wajar saja,” kata dia.
Sebelumnya, pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan mengunjungi IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Pengusaha kelas kakap tersebut mendampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Disebutkan bahwa Aguan menjadi pemimpin konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Hal itu diungkap langsung dalam keterangan tertulis Kementerian Investasi/BKPM. {sumber}