Berita Golkar – Sejarah Partai Golkar selalu berbicara tentang kemenangan, bahkan Partai Golkar senantiasa mendapatkan kemenangan dengan prosentase perolehan suara di atas 60%. Hal ini menjadikan Partai Golkar sebagai kekuatan politik single majority di zamannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace. “Pada Pemilu 1987 dan Pemilu 1992, Golkar bahkan menang di atas 70%,” kata Ace.
Dijelaskan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu, sejarah telah mencatat sejak Pemilu 1971 dan setelah Pemilu 1977 yakni Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, hingga 1997 dengan kontestan Pemilu terdiri dari PPP, GOLKAR, dan PDI, sebagaimana diatur dalam UU No. 3 Tahun 1975 tentang Parpol dan Golkar waktu itu, Golkar selalu berada di posisi yang unggul.
Ace kemudian memaparkan pada Pemilu 1971 Golkar menang 62,82% atau 236 kursi, Pemilu 1977 (62,11%) atau 232 kursi, Pemilu 1982 (64,43%) 242 kursi, Pemilu 1987 (73,16%) 299 kursi, Pemilu 1992 (68,10%) 282 kursi, dan Pemilu 1997 (74,51%) atau sebanyak 325 kursi.
“Selanjutnya pada era reformasi di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie yang mendorong terbentuknya UU Bidang Politik, di mana dalam rangka pemilu, menurut UU terkait peserta pemilu adalah partai politik. Maka pada saat itu Partai Golkar dideklarasikan pada 7 Maret 1999 sedangkan Pemilu 1999 dilakukan pada bulan April 1999,” kata Ace.
Saat itu, deklarasi Partai Golkar dilakukan melalui rapat terbuka di Gelora Bung Karno, dihadiri oleh sekitar 150.000 peserta. “Pada Pemilu 1999 Partai Golkar memperoleh 22,44% suara atau 120 kursi di DPR. Pemilu 2004 Golkar berhasil memperoleh 21,58% atau 128 kursi atau naik 8 kursi,” ucapnya.
Kemudian kata Ace, pada Pemilu 2009 Golkar hanya mampu memperoleh 14,45% suara (107 kursi) atau turun 20 kursi. Pemilu 2014 14,75% atau 91 kursi (turun 16 kursi) kemudian pada Pemilu 2019, Golkar harus rela memperoleh 12,57% (85 kursi) atau turun 6 kursi.
“Maka dari itu melihat sejarah panjang Partai Golkar maka pada Pemilu 2024 maka Partai Golkar harus memang terutama di Jawa Barat,” ucap Ace.
Ace kemudian memaparkan landasan kerja Partai Golkar 2024-2029 sebagai bekal para bakal calon anggota legislatif Golkar turun ke masyarakat. Empat Pilar Landasan Kerja Golkar itu antara lain pilar ekonomi dan ketenagakerjaan, pilar kesejahteraan sosial, pilar demokrasi yang berkeadilan, serta pilar pelayanan publik, pertahanan, dan keamanan.
“Empat pilar tersebut senantiasa didasarkan pada ideologi Pancasila, dengan komitmen membangun dan menjaga keseimbangan antar seluruh golongan di masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan beberapa hal terkait percepatan yang dilakukan Partai Goloar selama ini di antaranya mempercepat transformasi ekonomi. Yakni dengan cara memperkuat Indonesia sebagai pelaku ekonomi digital.
“Memperkuat kurikulum dan berbagai program peningkatan keterampilan digital, salah satunya pemrograman komputer (coding). Kemampuan dasar itu diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi itu juga menjadi langkah-langkah yang terus diperjuangkan Partai Golkar dalam mendorong pembangunan bangsa,” ucapnya.
Kemudian meningkatkan pengetahuan digital di kalangan masyarakat sembari menambah kecepatan jaringan internet di seluruh Indonesia. Memperkuat usaha-usaha rintisan (startup) dalam meningkatkan kemampuan usahanya.
“Selanjutnya mengembangkan ekonomi digital dengan cara mempertemukan usaha-usaha rintisan (startup) dengan lembaga pendanaan seperti venture capital (investor perusahaan) dan angel investor (investor individu), baik dari dalam maupun luar negeri,” katanya.
Ace juga menjelaskan bahwa Partai Golkar hadir dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi hijau. Mendorong pembangunan rendah karbon melalui pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau dan pemulihan lahan berkelanjutan, serta pengumpulan data, dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan.
“Mendorong penerapan ekonomi sirkular, yaitu efisiensi sumber daya. Tak hanya soal pengelolaan limbah, tetapi juga seluruh proses produksi agar bahan bakunya dapat digunakan secara berulang dan dapat menghemat sumber daya alam,” ucapnya.
Pemanfaatkan ekonomi sirkular ini menjadi penting, kata Kang Ace, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia sebesar Rp600 triliun pada tahun 2030. Selain itu juga menghasilkan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru, termasuk pekerjaan yang memberdayakan perempuan dengan kesempatan yang lebih baik.
“Sehingga bisa menguatkan kemampuan teknologi kendaraan elektrik yang bahan baku baterainya (nikel dan kobalt) banyak ditemukan di Indonesia,” ujarnya.
Partai Golkar juga mendorong Penguatan Institusi TNI dan POLR dengan cara mendukung penuh peningkatan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri, baik dari segi akademik maupun dari segi kemampuan teknis.
“Kita mendukung penuh pembentukan bagian cadangan matra darat, matra laut, serta matra udara beserta cadangan logistik sesuai kebutuhan matra untuk memperkuat bagian utama. Mendukung peningkatan pengawasan terhadap profesionalisme dan kemampuan aparat,” kata Ace.
Hal itu, kata dia, bisa diwujudkan dengan mengadakan program-program pembinaan sumber daya manusia secara berkelanjutan (preventif) dan penegakan hukum yang tegas (kuratif). (sumber)