Berita Golkar – Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Apiaty K Amin Syam kini bergelar profesor. Pengangkatannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor : 70878/M/07/2023.
SK itu berisi Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen dari Unit kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX pada Universitas Pepabri Makassar, terhitung mulai 1 Desember 2023 dinaikkan jabatannya menjadi Profesor (NIDK) dalam bidang ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, dengan angka kredit sebesar 877,50.
Istri mantan Gubernur Sulsel, almarhum Mayjen (Purn) HM Amin Syam tersebut dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Makassar.
Pengukuhan digelar pada Senin (15/1/2024), di Ballroom Pinisi, Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar. Pengukuhan oleh Rektor Universitas Pepabri Makassar, Dr Ir Hidayat Marmin. Pengukuhan Apiaty dihadiri banyak tokoh, mulai dari kalangan politisi, eksekutif hingga akademisi.
Beberapa diantaranya, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Pj Sekda Firman Hamid Pagarra. Hadir juga Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, hingga mantan Rektor UNM Prof Arismunandar.
Hadir juga Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Dharmawirawan Pepabri Sulsel Mayjen TNI (Purn) H Andi Muhammad Bau Sawa Andi Mappanyukki.
Dalam pengukuhannya, Apiaty memaparkan orasi ilmiah bertema “Tantangan Sektor Sosial Ekonomi Pertanian Dalam Menghadapi Era Transformasi Digital Dalam Sektor Agribisnis Menuju Indonesia Emas 2045”.
Prof Apiaty menekankan pentingnya sinergitas antar sesama dari pemerintahan hingga para petani. Ia bilang, dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan sektor pertanian ini.
Peran pemerintahan, teknokrat, praktisi dan akademisi mesti membantu mengembangkan infrastruktur pertanian dari hulu ke hilir. Selain itu, meningkatkan kualitas SDM dan sumber lain dengan melibatkan berbagai peneliti pertanian, para penyuluh juga petani dan keluarganya.
Pun soal penyediaan pasar dan produk pertanian serta teknologi pertanian. “Termasuk membantu akses terhadap permodalan usaha tani ke lembaga keuangan,” kata anggota DPRD Makassar Fraksi Golkar itu.
Menjamin ketersediaan, bahan dan sarana produksi, seperti bibit, pupuk pestisida dan lainnya. {sumber}