Berita Golkar – Di tengah kabut pagi yang masih bersemayam di atas bukit-bukit yang menjaga Desa Pangkal Bulian, sebuah desa yang terpencil namun penuh dengan cerita dan harapan di Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, sebuah perjalanan penuh dedikasi dimulai. Di jalan yang serupa dengan labirin kehidupan, H. Hasan Basri Agus (HBA), Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar Jambi, menapakkan jejaknya dengan penuh tekad.
Seakan berdialog dengan alam, HBA menembus medan yang sulit, dimana setiap inci jalannya dihiasi tanah liat licin yang seolah menantang setiap langkah. Genangan air yang tinggi, bagai cerminan dari rintangan yang harus dihadapi, tidak cukup untuk menghentikan langkahnya. Bagi HBA, ini bukan sekadar perjalanan fisik. Ini adalah manifestasi dari komitmen yang tak tergoyahkan untuk menyerap, mendengar, dan memahami aspirasi rakyat yang diwakilinya.
Perjalanan selama satu jam itu bukan hanya menempuh jarak, tetapi juga menyibak tabir antara keinginan dan kenyataan, antara harapan dan upaya. Di tengah kesulitan, HBA membawa pesan yang kuat: tidak ada medan terlalu sulit untuk dijangkau ketika tujuannya adalah untuk melayani dan mendengar langsung dari hati rakyat.
Mantan Gubernur Provinsi Jambi ini disambut hangat oleh masyarakat Desa Pangkal Bulian. Saat memberi sambutan, HBA, yang dikenal akrab dengan inisialnya, menyatakan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai anggota MPR RI, terutama dalam kapasitasnya di badan pengkajian.
Sambutan masyarakat setempat terasa begitu hangat dan antusias. Udin, salah satu warga Desa Pangkal Bulian, menyampaikan rasa senangnya dengan kehadiran HBA. Dia mengungkapkan betapa pembangunan jembatan Sungai Batang Merangin oleh HBA telah menjadi titik balik bagi desanya, yang tanpa itu, mungkin keberadaan desa tersebut masih dipertanyakan.
Tokoh masyarakat, Abdul Gani, juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya. Kehadiran HBA yang bersusah payah menjangkau desa mereka memberikan sentuhan emosional yang mendalam. Abdul Gani mengingatkan semua orang tentang masa ketika HBA memimpin pembangunan di Kabupaten Sarolangun, meninggalkan jejak dan kesan yang mendalam di hati masyarakat.
Di tengah suasana penuh kekeluargaan dan hangat itu, HBA juga mengambil waktu untuk meninjau proyek pembangunan masjid di desa yang terhenti. Masjid yang pembangunannya dimulai sekitar dua tahun lalu ini mengalami stagnasi di tahap pondasi, terkendala oleh masalah anggaran. Dalam momen penuh harapan itu, HBA menyatakan upayanya untuk membantu pembangunan masjid tersebut semaksimal mungkin.
Langit Pangkal Bulian menjadi saksi, bagaimana seorang wakil rakyat, dengan segala kekuatan dan kemauannya, bersedia menghadapi tantangan demi suara-suara yang sering terlupakan. Di setiap tetes keringat yang jatuh, terukir kisah tentang perjuangan dan keteguhan hati. Di setiap langkah yang meluncur di atas tanah yang licin, terpatri keinginan kuat untuk membawa perubahan.
Kisah perjalanan HBA ke Desa Pangkal Bulian ini tidak hanya mencerminkan semangat dan dedikasi seorang wakil rakyat, tetapi juga menjadi simbol pentingnya jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Di tengah medan yang sulit dan tantangan yang dihadapi, harapan baru kini muncul di Desa Pangkal Bulian, berkat sentuhan dan upaya dari seorang politisi kawakan, HBA. {sumber}