Berita Golkar – Tepat setahun setelah menyampaikan visi-misi tentang pendidikan gratis, Gubernur Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud menepati janjinya.
Melalui unggahan di media sosial pribadinya, orang nomor satu di Benua Etam itu mengenang kembali momen 13 November 2024, ketika ia diundang dalam forum bedah visi-misi calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim untuk memaparkan gagasan Gratispol program pendidikan gratis untuk jenjang S1, S2, dan S3.
Kini, tepat 13 November 2025, Rudy resmi mengumumkan realisasi pencairan dana Program Pendidikan Gratispol senilai Rp44.153.600.000. Dana tersebut disalurkan untuk tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kalimantan Timur.
“Tentang waktu… 13 November 2024 saya sampaikan visi pendidikan gratis. Hari ini, setahun kemudian, saya umumkan realisasi programnya. Indah menjadi kupu-kupu,” tulis Rudy dalam unggahannya di media sosial, dikutip dari MediaKaltim.
Dalam pernyataannya, Rudi menegaskan dana Gratispol merupakan wujud nyata komitmen Pemprov Kaltim dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.
“Program ini adalah investasi strategis untuk menciptakan Generasi Emas Kaltim. Dana harus digunakan secara optimal, transparan, dan akuntabel, dengan prioritas membantu mahasiswa dalam keringanan biaya kuliah atau UKT,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, berikut rincian alokasi dana Gratispol untuk masing-masing kampus:
• Universitas Mulawarman (Unmul) – Rp22.454.300.000
• Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) – Rp6.382.100.000
• UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) – Rp4.898.600.000
• Institut Teknologi Kalimantan (ITK) – Rp4.680.500.000
• Politeknik Kesehatan Kemenkes Samarinda – Rp3.562.940.000
• Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) – Rp1.570.360.000
• Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani) – Rp604.800.000
Untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Gubernur menegaskan bahwa pencairan dana akan menyusul setelah kelengkapan administrasi hibah daerah diselesaikan.
Program Gratispol ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama kalangan mahasiswa dan orang tua, karena menjadi langkah nyata Pemprov Kaltim dalam memastikan pendidikan tinggi dapat diakses tanpa hambatan biaya. {}













