Berita Golkar – Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Siadi mendorong agar Pemprov dan masing masing daerah secara maksimal dalam menghadapi ancaman bencana Hidrometeorologi Tahun 2023-2024.
Politisi Golkar ini mengatakan setiap kepala daerah di Jawa Timur sudah saatnya kembali melakukan mitigasi dan pemetaan status kebencanaan di tiap-tiap wilayahnya secara tepat. “Ini penting untuk penanganan bencana, termasuk untuk menyalurkan bantuan salah satunya pengeluaran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada saat ditetapkan status tanggap darurat,” jelasnya, Selasa (10/10/2023).
Menurut dia, jika ada kepala daerah yang telah memenuhi kualifikasi penetapan tanggap darurat, maka kepala daerah berhak untuk mengeluarkan SK Bupati/Walikota dalam penetapan status tersebut karena terdampak kekeringan. Diakuinya, kekeringan dampak elnino tahun ini mendapat atensi khusus.
Pria asal Malang ini juga mengingatkan ancaman bencana hidrometorologi yang kerap terjadi di awal tahun. Ia mengajak seluruh kepala daerah bersama OPD terkait untuk melakukan normalisasi atau pengerukan sungai dan pengecekan pompa dan pintu air.
“Ini persoalan relatif sederhana. Tetapi harus cek detail. Ketika pompa air tidak berfungsi dengan baik seperti tersumbat sampah atau barongan (sampah bambu) ini bisa diantisipasi lebih dini,” kata dia.
“Saya mohon ini semua bisa menjadi kewaspadaan bersama. Mumpung masih punya kesempatan, sekarang fokus agar intervensi kebencanaan bisa masif. Opsi-opsi mitigasi secara manual juga perlu disiapkan,” imbuhnya.
Secara khusus, Siadi kembali mengingatkan tingkat kerawanan karhutla Jatim cukup tinggi. Utamanya pada musim kemarau kering ini yang memicu terjadinya karhutla.
“Bahkan beberapa gunung seperti Arjuno, Bromo dan baru-baru ini Lawu juga terbakar. Bahkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga terbakar,” ujarnya. {sumber}