DPP  

Siapa Cawe-Cawe Dalam Gonjang-Ganjing Partai Golkar?

Berita GolkarPasca pengunduran diri Airlangga Hartarto dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, muncul spekulasi bahwa istana melakukan intervensi ke Partai Golkar.

Sebagian kader Partai Golkar kaget dan bereaksi keras atas pengunduran diri tersebut. Ada yang menentang namun tidak sedikit pula yang cari aman.

Bagi sebagian besar kader Partai Golkar yang menentang berfikir bahwa ada campur tangan penguasa dalam menurunkan ketua umum Partai Golkar. Sehingga semua tatapan publik tertuju kepada satu sosok penguasa di Indonesia.

Partai Golkar dikonotasikan sebagai partai yang lemah karena mudah dimanfaatkan oleh kekuasaan saat ini.

Bahlil Lahadalia yang digadang-gadang sebagai Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus akan ditetapkan melalui Munas Partai Golkar 20-21 Agustus 2024 melalui mekanisme aklamasi.

Dukungan dari berbagai organisasi sayap Partai Golkar bermunculan di media massa. Seolah olah kompak mendukung Bahlil Lahadalia dalam waktu singkat.

Bagaimana mungkin organisasi sayap yang selama ini loyal kepada kepemimpinan Airlangga Hartarto, tiba tiba berbalik arah meninggalkan Airlangga Hartarto.

Apakah organisasi sayap tersebut takut karena ada intervensi penguasa?

Semua tuduhan yang mengatakan bahwa istana telah terlibat dalam pengunduran diri Airlangga Hartarto dengan majunya calon ketua umum selain Bahlil Lahadalia takkan terbukti ketika ada calon ketua umum yang mengajukan diri dalam Munas 2024 ini.

Hari ini, Ridwan Hisjam salah satu kader Partai Golkar terbaik, melakukan pendaftaran calon Ketua Umum Partai Golkar di kantor DPP Partau Golkar.

Partai Golkar telah menunjukkan kelasnya setelah sukses menggelar Munas 20-21 Agustus 2024 dan memberikan peluang kepada kader Partai Golkar untuk maju dalam kontestasi ketua umum.

Kemenangan Golkar, Kemenangan Rakyat Indonesia.

Oleh. Arvi Jatmiko
Ketua Umum Golkar Muda Nusantara Bersatu (GMNB)
Ketua Umum Relawan Golkarians for Prabowo (GOPro)