Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko mengingatkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Barat, untuk menyiapkan cadangan jemaah haji yang tidak mampu melakukan biaya pelunasan. Ia mengingatkan, jangan sampai perjuangan menambah kloter haji sia-sia hanya karena ketidakterampilan Kemenag dalam memenuhi kuota haji yang ada.
“Harapan kita Kakanwil Jabar segera melakukan mitigasi dan antisipasi, kalau memang ini sampai batas waktu kedua dan ketiga ini tidak terisi bagaimana supaya jangan sampai kosong seatnya, karena kita memperjuangkan mati-matian untuk slot atau untuk kuota itu sangat besar sekali, bahkan sampai rebutan dengan negara lain, kalau kita sampai kosong itu sangat mubazir,” ungkapnya kepada Parlementaria di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/3/2025), dikutip dari laman DPR RI.
Singgih juga mengingatkan adanya jual beli seat haji tersebut. Dimana pengalaman sebelumnya, jika jemaah haji yang terpilih belum mampu melunasi, maka terjadilah proses jual beli seat. Sehingga hal inilah yang menurutnya harus diantisipasi secara serius.
“Harapan kita nanti benar-benar diatur, kalau memang ini tidak terisi cadangannya bagaimana, cadangan pertama kedua ketiga dan ada beberapa kriteria untuk kalau gak terisi kan masih ada yang saudara keluarga yang itu bisa jadi cadangan, itu harus benar-benar jangan sampai cadangan ini diperjualbelikan umpamanya tidak tercapai kan ada sisa 2-3 ribu jangan sampai diperjualbelikan seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Isu jual beli seat ini pernah terjadi di periode sebelumnya, bahkan si pembeli pun berani membayar berapapun guna mendapatkan seat haji tersebut.
“Mereka tuh mau nambah-nambahin 90 juta itu jangan sampai terjadi lagi, jangan terulangi lagi di periode ini dimanapun tidak hanya jabar ya semua tempat, karena ini sudah mulai kasak kusuk juga ada yang nawarin gitu dijualbelikan jangan sampai terulang jadi kondisi ini jangan sampai keulang lagi tahun kemarin ada,” tutupnya.
Senada dengan Singgih, Anggota Komisi VIII DPR RI Nanang Samodra mengatakan, dari pengalaman yang lalu seat yang kosong jika ditotalkan bisa mencapai 10 kloter. Padahal untuk memperjuangkan seat jatah haji itu sangat susah.
Apalagi dari data yang disampaikan kakanwil Kemenag, sampai saat ini yang sudah melunasi biaya haji baru mencapai 30 ribu Jemaah. Tersisa 9 ribu jemaah lagi yang belum melunasi. Hal itu diperkirakan dari sekitar 20 kloter lagi yang belum melunasi biaya haji.
“Jadi pengalaman-pengalaman terdahulu sering kali ditemukan banyak seat kosong di pesawat, seat kosong ini kloter sini kurang 10 kalo dikumpul itu menjadi 10 kloter sendiri padahal kita untuk dapat jatah haji itu susahnya setengah mati antriannya bisa puluhan tahun 30 tahun lebih oleh karena itu saya mengingatkan dan menghimbau kepada kakanwil segera menyiapkan cadangan-cadangan artinya kalau mereka memang betul tidak mendaftar dan sebagainya cadangannya dah siap itu yang saya harapkan supaya bisa efektif jumlah seat yang tersedia itu,” tutupnya. {}