Berita Golkar – Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto disebut telah memberikan sinyal merestui Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai calon Gubernur Sumut dari Golkar. Sinyal dukungan terhadap Ijeck itu yang kemudian disinyalir membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution merapat ke Gerindra.
Golkar sendiri sebelumnya telah memberikan surat tugas kepada Bobby Nasution dan Ijeck sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Salah satu pertimbangan Golkar mengusung Ijeck tidak lepas dari kerja mantan Wakil Gubernur Sumut itu dalam memenangkan Golkar di Sumut pada Pemilu 14 Februari 2024 silam.
Baik Ijeck dan Bobby sejauh ini sama sama telah mendaftar ke sejumlah partai untuk meramaikan kontestasi pemilihan Gubernur pada 27 November 2024.
Terkait isu restu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto kepada Ijeck yang membuat Bobby bergabung dengan Gerindra ditanggapi Wakil Sekretaris DPP Golkar Hasrul Benny Harahap.
Benny mengatakan, belum mengetahui terkait restu Airlangga kepada Ijeck sebagai calon Gubernur Sumut. “Kalau yang tersirat saya belum tau, belum ada keputusan dari DPP Partai Golkar,” kata Benny kepada tribun, Jumat (24/5/2024).
Benny mengatakan, Golkar masih menunggu secara resmi keputusan resmi terkait sosok calon Gubernur Sumut. “Jadi kita tunggu aja hasil nya nantinya dari DPP,” lanjut Benny.
Sejauh ini Golkar masih menunggu hasil survei yang masih berlangsung. Survei itu bertujuan untuk melihat elektabilitas tertinggi antara Bobby dan Ijeck sebagai calon Gubernur Sumut.
Benny mengatakan, sebagai partai pemenangan di Sumut, Golkar lanjutnya juga ingin memenangkan pemilihan Gubernur yang akan berlangsung 27 November mendatang.
“Partai Golkar menargetkan menjadi pemenang Pilkada 2024 tentunya dalam mengambil keputusan tetap memenuhi tahapan tahapan yang dilalui dan saat ini kami masih menunggu hasil survey,” lanjut Benny.
“Dan sikap sehingga nanti menjadi bahan pertimbangan bagi DPP Golkar menetapkan Bacalon Gubsu dari Partai Golkar,” lanjut dia.
Terkait langkah Bobby yang memilih menjadi kader Gerindra, Golkar sebut Benny menghargai sikap tersebut sebagai hak politik. “Terhadap Bobby yang gabung ke Gerindra itu merupakan hak politik Bobby,” kata Benny. {sumber}