Berita Golkar – Politisi Golkar dan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Doli Kurnia, memberikan tanggapan terkait keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Menurutnya, pengunduran diri Mahfud MD terlihat terlambat jika dilihat dari aspek waktu dan momennya.
“Secara politis, menurut saya, pengunduran diri Pak Mahfud terlambat jika dilihat dari segi waktu dan momennya,” ujarnya setelah menghadiri konsolidasi Partai Golkar se-Sulawesi di Hotel Claro Makassar, Kamis (1/2/2024) malam.
Sebagaimana diketahui, Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, telah secara resmi mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ahmad Doli Kurnia juga mencatat pernyataan Mahfud yang mengundurkan diri dari Menko Polhukam terkait etika. Bagi politisi Golkar ini, jika Mahfud ingin menekankan masalah etika, seharusnya ia telah mundur sejak mendaftar sebagai calon wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Jika kita bicara tentang etika, seharusnya Mahfud sudah mundur sejak saat mendaftar sebagai calon wakil presiden. Namun, ini sudah tinggal 12 hari lagi,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa pengunduran diri Mahfud, yang tersisa hanya 12 hari menjelang pemilihan, kehilangan momentum dan tidak akan menjadi ancaman yang signifikan.
“Tidak ada ancaman signifikan. Seperti yang saya katakan tadi, ini tinggal 12 hari lagi, dan menurut saya, Mahfud sudah kehilangan momentum,” ungkapnya.
Doli menegaskan bahwa mereka enggan terlibat dalam isu-isu yang muncul antara kedua rivalnya dalam Pilpres 2024. Ia menjelaskan bahwa TKN Prabowo-Gibran fokus pada bagaimana memenangkan Pemilu.
“Kami tidak peduli dengan calon presiden lain. Kami fokus pada diri sendiri, fokus pada bagaimana melaksanakan kampanye dengan baik dan menyampaikan visi misi kami secara teratur kepada masyarakat,” pungkasnya. {sumber}