Berita Golkar – Politikus Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi turut berkomentar soal Wapres Ma’ruf Amin yang bilang ‘kalau boleh milih ingin menjadi anak presiden’. Bobby menilai pernyataan Ma’ruf biasa saja.
“Biasa saja itu, kalau diteruskan lengkap kan ada, putih atau hitam, milih jadi cakep dan seterusnya. Maksud beliau, manusia kalau bisa milih dilahirkan menjadi apa, bagaimana, pasti maunya istimewa,” kata Bobby kepada wartawan, Jumat (31/5/2024).
Bobby mengatakan diksi anak presiden pun menjadi hal yang biasa. Sebab, menurutnya, memang anak presiden memiliki anggapan yang terhormat.
“Termasuk diksi anak presiden dianggap istimewa, ini biasa saja. Presiden kan dianggap pemimpin bangsa, terhormat dan penuh kemuliaan sebagai manusia,” ujarnya.
Bobby menilai pernyataan Ma’ruf Amin tidak perlu dianggap negatif. Ia pun yakin tidak ada maksa sindiran dari pernyataan tersebut.
“Saya yakin ini maksudnya. Tidak perlu dianggap satire negatif, apalagi dihubungkan dengan anak-anak Pak Jokowi. Pak Wapres saya yakin penuh hormat dan tegak lurus dengan Pak Jokowi,” ucapnya.
Sebelumnya, Ma’ruf Amin bicara hal itu dalam sambutannya di pembukaan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia, Rabu (29/5). Ma’ruf awalnya berbicara mengenai umat manusia bisa memilih jalan hidup termasuk pilihan ingin beriman atau tidak.
Namun Ma’ruf mengatakan ada hal yang manusia tidak bisa pilih, yakni yang sudah menjadi keputusan Allah, contohnya, memilih orang tua. Ia mengatakan jika bisa memilih orang tua, seorang anak akan memilih menjadi anak seorang presiden.
“Orang tidak bisa milih siapa bapaknya, siapa ibunya. Apa bisa milih? Kalau bisa milih, saya ingin jadi anak presiden. Tapi kan nggak bisa. Itu majbur (ditakdirkan Allah),” kata Ma’ruf.
“Ada yang lahirnya hitam, ada yang putih, ada yang hidungnya mancung, ada yang hidungnya pesek, apa bisa milih, kalau bisa milih semua cakep,” tuturnya. {sumber}