Berita Golkar – Pelbagai keluhan dari masyarakat mengenai penerimaan tenaga kerja di sejumlah perusahaan, ditanggapi serius oleh Walikota Bontang Neni Moernaeni.
Ditemui pada Jumat (14/11/2025) lalu, dia menyatakan, aspirasi itu banyak menyoal proyek Turn Around (TA) atau proyek-proyek lainnya di Kota Taman.
“Kalau masalah TA itu, saya minta supaya (perusahaan) transparan lah. Saya berharap TA ini bisa gantian-gantian, jangan orangnya itu-itu aja,” ucapnya, dikutip dari Bekesah.
“Kasihan mereka yang sudah mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian, Red.) dan sebagainya tapi kalah dengan orang dalam,” imbuh Neni Moerniaeni, saat diwawancara di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Walikota Bontang.
Dia juga menyoroti dugaan ketimpangan pada proses seleksi. “Menurut informasi yang sampai ke saya, kalau ada TA itu misalkan 1 CV dibuka untuk 50 orang, kemudian yang daftar ada 300. Yang 50 orangnya belum tentu dari 300 orang tadi, tapi orang lain,” ujarnya.
“Kan kasihan. Jadi saya berharap untuk perusahaan bisa transparansi dan berkeadilan. Buat apa bikin job fair kalau masih begitu-begitu aja,” timpal Neni Moerniaeni.
Disamping itu, dia menegaskan pentingnya data dalam proses perekrutan. Makanya ke depan, Neni Moerniaeni juga akan mendorong Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bontang untuk melakukan digitalisasi dalam proses pendaftaran lamaran kerja agar lebih transparan dan efisien.
“Tapi karena kita enggak punya data, jadi kita enggak tahu. Makanya disinilah peran Disnaker dalam mendata tenaga-tenaga kerja yang ikut seleksi melalui Disnaker,” ungkapnya. {}













