Berita Golkar – Idah Syahidah Rusli Habibie mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Gorontalo. Bersama Gubernur Gusnar Ismail, pasangan ini resmi dilantik pada Februari 2025. Keberadaannya sebagai seorang pemimpin telah membawa harapan baru bagi masyarakat Gorontalo, khususnya kaum perempuan.
Meski kini menjabat sebagai Wagub Gorontalo, Idah telah mendapatkan sentuhan pendidikan ala budaya Jawa sedari kecil. Ia lahir di Surakarta pada 11 Maret 1965. Tak hanya lahir di Surakarta, masa kecil dan pendidikannya pun banyak dilalui di sana. Sejak tahun 1972 sampai 1977 ia bersekolah di SD Negeri Harjodipuran, Surakarta. Lulus SD, Idah Syahidah melanjutkan bersekolah di SMP Negeri 6 Surakarta dari tahun 1977 sampai tahun 1979.
Idah lantas menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung dan melanjutkan studi S2 di Universitas Sebelas Maret. Selain berprestasi, hal yang menonjol dari seorang Idah Syahidah dibanding pembelajar lain adalah keinginannya yang keras disertai dengan determinasi dalam meraih prestasi.
Tak heran setelah lulus meraih gelar sarjana, Idah dengan mudah mendapatkan karir sebagai Staf di Klinik Ginjal R.A. Habibie selama dua tahun lamanya dari 1990 sampai 1992. Setelahnya, Idah Syahidah diamanahi status ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kantor Wilayah Sosial Jawa Barat, di sini ia bekerja selama 8 tahun lamanya, sejak 1992 sampai tahun 2000.
Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial Kota Gorontalo sebelum memilih pensiun dini pada 2019 untuk terjun ke dunia politik mengikuti jejak sang suami, Rusli Habibie yang merupakan Gubernur Gorontalo periode 2012-2017 dan 2017-2022..
Sebagai seorang istri Gubernur Gorontalo, Idah aktif dalam berbagai organisasi sosial seperti Tim Penggerak PKK, Dekranasda, dan Kwarda Pramuka. Namun, ia tidak memanfaatkan posisi suaminya untuk meraih jabatan, melainkan membuktikan kapasitasnya sendiri.
Pada 2019, Idah terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar, mewakili Dapil Gorontalo, dan aktif di Komisi VIII yang membidangi persoalan agama, sosial dan pemberdayaan perempuan. Selama berada di komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah terbilang sangat aktif dalam kerja-kerja legislasi dan juga penyampaian serta penyerapan aspirasi dari rakyat kepada legislator.
Ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur, Idah Syahidah tak perlu waktu lama untuk belajar. Ia sudah banyak mempelajari persoalan kepemimpinan dari suaminya, Rusli Habibie selama memimpin Gorontalo.
Salah satu fokusnya saat awal menjabat sebagai Wagub Gorontalo, Idah mencanangkan program pemberdayaan perempuan seperti Program PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga). Program ini bertujuan memberikan bantuan modal usaha kepada perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, khususnya ditujukan bagi janda kurang mampu serta perempuan yang suaminya tidak lagi produktif karena usia atau sakit. Idah berkomitmen untuk memperbaiki dan mengefektifkan program ini agar tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan para perempuan kepala keluarga.
Selain itu, Idah mendorong pembangunan sentra karawo di desa-desa, khususnya di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara. Ia memberikan pendampingan kepada perajin karawo untuk meningkatkan produksi dan pemasaran produk mereka, serta melatih desain yang disukai kaum milenial. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perajin dan melestarikan budaya lokal.
Idah Syahidah juga aktif dalam kegiatan sosial. Pada Maret 2025, bersama Dharma Wanita Persatuan Provinsi Gorontalo, ia menggelar aksi sosial dengan membagikan puluhan paket sembako kepada lansia dan abang bentor yang membutuhkan. Kegiatan ini menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu dan harapannya agar aksi sosial semacam ini terus berlanjut.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Idah mencanangkan Program Ramadhan Hijau. Ia mengajak masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa dengan memperhatikan kebersihan lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik dan sisa makanan. Program ini bertujuan menciptakan Ramadhan yang ramah perempuan, anak, dan lingkungan.
Idah menegaskan posisinya sebagai Wakil Gubernur yang mendukung penuh kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail. Ia menyatakan bahwa tidak ada dua matahari dalam pemerintahan, dan dirinya akan membantu tugas-tugas gubernur dengan penuh hormat dan patuh. Pernyataan ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang harmonis dan efektif.
Sebagai pejabat publik, Idah juga menunjukkan transparansi dengan melakukan pemutakhiran data KTP, KK, dan Identitas Kependudukan Digital (IKD) setelah menjabat sebagai Wakil Gubernur. Ia mengajak masyarakat untuk rutin memperbarui data kependudukan sesuai perubahan status, pekerjaan, atau pendidikan.
Atas dedikasinya dalam meningkatkan kesetaraan gender, Idah Syahidah menerima penghargaan sebagai Champion Gender dari Pemerintah Provinsi Gorontalo pada peringatan Hari Ibu tahun 2019. Penghargaan ini diberikan atas upayanya dalam menerapkan Pengarusutamaan Gender (PUG) untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan di Gorontalo.
Idah Syahidah Rusli Habibie adalah sosok pemimpin perempuan yang inspiratif, dengan dedikasi tinggi terhadap pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai Wakil Gubernur Gorontalo, ia terus berupaya mewujudkan kesejahteraan untuk kaumnya dan masyarakat Gorontalo pada umumnya. Masyarakat pun optimis, kepemimpinan Gusnar-Idah mampu membawa daerah mereka lebih sejahtera dan maju.