Berita Golkar – Rudy Mas’ud resmi terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur dalam Pilkada Serentak 2024 bersama wakilnya, Seno Aji. Keduanya telah dilantik pada 20 Februari 2025 lalu sebagai kepala daerah di Kaltim, setelah meraih 997.344 suara atau 55,7 persen pemilih berdasarkan rekapitulasi KPU.
Kemenangan ini didukung oleh koalisi besar berisi 12 partai politik, termasuk Partai Golkar dan Gerindra yang jadi partai pengusung utama, serta NasDem, PKB, dan lainnya. Masifnya dukungan kepada Rudy Mas’ud dan Seno Aji menunjukkan kuatnya dominasi politik terhadap pasangan ini.
Lahir di Balikpapan pada 7 Desember 1981, Rudy adalah anak dari pasangan H. Mas’ud dan Hj. Syarifah Ruwaidah Alqadri, dan berasal dari keluarga yang telah lama dikenal di Kalimantan Timur sebagai pelaku usaha sektor minyak dan gas. Meski demikian, Rudy tak hanya mewarisi jejaring bisnis keluarga, tetapi juga menapaki jalan mandiri sebagai pengusaha sukses.
Ia membangun Barokah Bersaudara Perkasa Group sejak tahun 2000 dan mengelola sejumlah perusahaan strategis di sektor transportasi bahan bakar, eksplorasi migas, dan industri galangan kapal. Pada puncaknya, Rudy mengendalikan armada 63 kapal tanker yang beroperasi dari Sabang hingga Merauke.
Namun titik balik hidupnya terjadi saat ia memutuskan mundur dari bisnis untuk mengabdi pada rakyat lewat jalur politik. Dalam Pileg 2019, Rudy tampil mencolok sebagai pendatang baru dengan torehan suara tertinggi sepanjang sejarah Pemilu DPR RI di Kalimantan Timur: 128.910 suara.
Ia mewakili Partai Golkar di Senayan dan ditempatkan di Komisi VII yang membidangi energi, riset, dan teknologi. Di sana, Rudy konsisten memperjuangkan revisi UU Minerba agar daerah penghasil seperti Kaltim mendapat porsi yang lebih adil dari PNBP pertambangan, yang selama ini hanya menyentuh 1 persen untuk daerah.
Karier politik Rudy berkembang pesat. Di internal Partai Golkar, ia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP bidang pertahanan dan sejak 2020 menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kaltim. Dalam Pileg 2024, Rudy kembali terpilih sebagai anggota DPR RI, bahkan dengan suara lebih tinggi dari sebelumnya.
Namun kali ini, ia memilih mengundurkan diri demi bertarung di Pilgub Kaltim dan menyerahkan kursinya di DPR kepada istrinya, Sarifah Suraidah. Keputusannya ini tak hanya sekadar strategi politik, tapi cermin dari misinya untuk memperluas jangkauan pengabdian dari legislatif ke eksekutif.
Di balik kiprahnya, Rudy Mas’ud bukan satu-satunya orang dalam keluarga yang menekuni politik. Kakaknya, Hasanuddin Mas’ud, menjabat sebagai Ketua DPRD Kaltim 2024–2029; kakak lainnya, Rahmad Mas’ud, adalah Wali Kota Balikpapan dua periode; sedangkan adiknya, Abdul Gafur Mas’ud, sempat menjadi Bupati Penajam Paser Utara.
Dinamika ini sempat memunculkan tudingan soal dinasti politik, tetapi Rudy menegaskan bahwa semua anggota keluarganya terpilih secara demokratis dan masing-masing memiliki kapasitas serta integritas.
Rudy menolak anggapan bahwa keluarganya masuk politik demi menyelamatkan bisnis. Justru sebaliknya, mereka telah mapan secara ekonomi dan memilih berpolitik sebagai wujud pengabdian. Ia menyebut bahwa “politik bisa menjangkau lebih luas dari sekadar manfaat bisnis,” dan telah lama memisahkan peran aktifnya di perusahaan demi fokus di dunia pemerintahan.
Dalam kampanyenya, Rudy-Seno mengusung program-program unggulan yang berorientasi langsung kepada kesejahteraan rakyat. Salah satu yang paling disorot adalah program Gratispol, singkatan dari Pendidikan dan Kesehatan Gratis Total.
Ini bukan sekadar janji, melainkan bentuk keberpihakan konkret pada masyarakat kecil, agar tidak ada lagi warga Kaltim yang putus sekolah atau kesulitan mengakses layanan medis dasar. Program ini terinspirasi dari kesuksesan adiknya, Abdul Gafur Mas’ud, saat menjadi Bupati PPU yang sudah lebih dulu menggratiskan semua kebutuhan sekolah.
Selain itu, Rudy juga meluncurkan program SAKTI (Satu Akses untuk Kalimantan Timur), sebuah aplikasi digital yang dirancang untuk memotong birokrasi, membuka akses pelayanan publik hingga ke pelosok hutan dan pesisir, serta menghubungkan seluruh kabupaten dan kota dalam satu platform digital terpadu.
Visi ini sejalan dengan langkah besar Rudy dalam mendorong digitalisasi pemerintahan, memperluas konektivitas infrastruktur, dan mempercepat reformasi birokrasi. Dalam jangka panjang, Rudy berambisi menjadikan Kalimantan Timur bukan sekadar penyangga Ibu Kota Negara (IKN), tetapi episentrum ekonomi baru berbasis industri hilir dan energi terbarukan.
Di bidang lingkungan, Rudy berkomitmen mengarahkan transisi menuju energi hijau, memperkuat program penghijauan, serta mengelola limbah secara modern agar pembangunan tidak merusak ekosistem. Ia percaya, Kaltim sebagai produsen energi nasional harus menjadi pelopor dalam tata kelola berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Harapan masyarakat terhadap kepemimpinan Rudy Mas’ud sangat besar. Dari mahasiswa di Balikpapan hingga petani di Mahakam Ulu, banyak yang menaruh kepercayaan bahwa sosok pengusaha yang sukses ini akan mampu membawa perubahan nyata. Apalagi, Rudy dikenal dekat dengan rakyat, rajin turun ke lapangan, dan tak segan berdialog langsung dengan warga untuk menyerap aspirasi mereka.
Dengan modal pengalaman di dunia usaha, jam terbang politik yang mumpuni, serta jejaring luas di tingkat nasional, Rudy Mas’ud kini mengemban amanah besar. Masa depan Kalimantan Timur sebagai provinsi strategis dan gerbang Nusantara kini berada di tangannya.