Berita Golkar – Sosok Parisman Ihwan atau Iwan Fatah digadang-gadangkan bakal maju sebagai calon Ketua Partai Golkar Riau. Dia akan bersaing dengan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) SF Hariyanto.
Pencalonan Iwan Fatah tersebut sudah lama terdengar, ditambah lagi Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengenalkannya dalam momen buka bersama di Kantor DPW NasDem Riau, Rabu (26/3/2025).
Gubri Wahid menyebut jika pria yang dikenal dengan slogan Petarung ini apakah bisa memenangkan pemilihan Ketua Partai Golkar Riau atau tidak.
Seperti yang diketahui, Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau akan digelar pada April mendatang. Lantas siapakah Iwan Fatah?
Profil Parisman Ihwan
Parisman Ihwan atau yang dikenal dengan nama Iwan Fatah merupakan pria kelahiran Pekanbaru, 25 Maret 1967 silam.
Parisman Ihwan saat ini menjabat Sekretaris Partai Golkar Riau. Dia juga dipercaya sebagai anggota DPRD Riau yang menduduki jabatan Ketua Komisi IV DPRD Riau.
Di luar politik, Parisman Ihwan juga pernah menjabat sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Riau periode 2019-2023. Dia juga pernah menjadi Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Gapensi Riau masa bakti 2016-2021.
Sejak usia 6 tahun, Iwan Fatah sudah menjalani hidup yang sulit. Keluarganya harus kehilangan ayah dan meninggalkan 6 orang anak yang kecil-kecil.
Iwan merupakan anak keempat dari enam saudara. Sang ibu hanyalah seorang pedagang kain dari rumah ke rumah, tidak memiliki kios apalagi toko kain.
Pada tahun 2005, Iwan kembali ke Pekanbaru dan mencoba belajar menjadi seorang pengusaha kontruksi.
Di awal-awal kariernya, dia hanya mendapat nilai kontrak nilai Rp150 juta dari Dinas PU Kota Pekanbaru. Saat itu, Iwan membuka perusahaan dengan nama CV Shapa Abadi pada tahun 2005.
Iwan ketika itu masuk sebagai anggota Gabungan Pengusaha Kontruksi (Gapensi) Riau meski baru membuka usaha 6 bulan.
Pada awal-awal masuk Gapensi, Iwan mengaku langsung dirangkul dan diajak menjadi pengurusnya dengan diberi jabatan struktur paling bawah.
Lima tahun kemudian, Gapensi menggelar Musda di Dumai dan berhasil terpilih menjadi Sekretaris Umum.
Asal-usul nama Fatah
Nama panggilan Fatah ternyata punya cerita tersendiri bagi Parisman Ihwan. Semua berawal dari dirinya yang meminjam motor temannya ketika remaja.
Namun, Iwan memakai motor pinjamannya tersebut untuk ugal-ugalan di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Suatu saat, dia mengalami kecelakaan yang menyebabkan tangan sebelah kiri patah.
Akan tetapi, kondisi patah tangan tak menghentikan jiwa mudanya sebagai pembalap jalanan. Kader Golkar tersebut tetap memakai motor walau hanya mengandalkan tangan kanan saja karena tangan kiri nya di-gibs.
Kondisi tersebut kemudian membuat jatuh lagi dan kedua tangannya patah. Sejak itulah dia dipanggil Iwan Fatah.
Sebelumnya Gubri Wahid mengenalkan Iwan Fatah akan maju dalam pemilihan Ketua Golkar Riau saat menghadiri buka bersama bersama NasDem Riau.
“Parisman Ihwan ini jargonnya petarung. Saya tidak tahu apakah dia bisa memenangkan pertarungan kali ini atau tidak, tapi kali ini kita ujilah Pak, beliau ini calon Ketua Golkar (Riau),” ujar Gubri Wahid dikutip dari Riauonline.co.id–jaringan Suara.com.
Pernyataan Abdul Wahid pun menjadi unik lantaran mengenalkan Parisman Ihwan yang bakal maju di pemilihan Ketua Golkar Riau.
Wahid tidak menggaungkan wakilnya, SF Hariyanto yang disebut akan maju nahkodai partai berlambang pohon beringin di Riau.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Riau, Ihsan mengungkapkan jika berencana menggelar Musyawarah Daerah (Musda) setelah Idul Fitri, yakni pada pertengahan April 2025 mendatang. Ihsan menyebut, salah satu pembahasan dalam agenda tersebut adalah pemilihan calon Ketua di DPD Partai Golkar Riau.
“Rencana kami menggelar Musda pada pertengahan April. Karena rencananya Ketua Umum (Golkar) akan hadir, jadi kami juga sudah sounding dengan provinsi lain agar agendanya tidak berbenturan,” ungkap dia.
Ihsan menjelaskan, Partai Golkar Riau membuka kesempatan bagi para kader untuk mencalonkan diri.
Namun, saat ini baru nama Wakil Ketua DPRD Riau Parisman Ihwan dan Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto yang muncul ke publik.
Menjelang Musda, dukungan di kalangan pengurus dan kader Partai Golkar Riau terbelah. Sebagian mendukung Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto, sementara sebagian lainnya mendukung Parisman Ihwan. {}