Berita Golkar – Peran perempuan dalam pembangunan daerah semakin menjadi perhatian penting di Kalimantan Timur (Kaltim).
Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Kaltim Shemmy Permata Sari, menekankan bahwa kesetaraan gender adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia mengatakan, perempuan harus didorong untuk berkontribusi lebih aktif di berbagai sektor, terutama pendidikan dan pekerjaan, agar mereka memiliki peluang yang sama dengan laki-laki.
“Kesetaraan gender bukan lagi sekadar wacana. Perempuan dan laki-laki harus mendapatkan hak yang sama dalam segala bidang, termasuk kesempatan untuk memimpin, mengenyam pendidikan, dan bekerja sesuai potensi mereka,” ungkap Shemmy belum lama ini, dikutip dari Detak Kaltim.
Meski jumlah perempuan yang menduduki kursi legislatif di Kaltim belum mencapai 30 persen, legislator dari Partai Golkar itu tetap optimistis akan peningkatan partisipasi perempuan di masa depan.
Ia melihat bahwa kemajuan perempuan di ruang publik, termasuk di pemerintahan, sudah menunjukkan tren positif yang perlu terus didorong.
“Jumlah perempuan di legislatif memang masih terbatas, tetapi hal ini tidak boleh menjadi hambatan. Kita harus bersama-sama mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat aktif, baik di ruang publik maupun sektor pemerintahan,” bebernya.
Lebih jauh Shemmy juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam menghadapi tantangan baru, terutama dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan membawa perubahan besar di Kaltim.
Ia menegaskan bahwa perempuan harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, untuk memastikan keberagaman perspektif dalam setiap kebijakan yang diambil.
“Dengan hadirnya IKN, tantangan yang kita hadapi semakin kompleks. Oleh karena itu, keterlibatan perempuan sangat penting untuk memastikan kebijakan yang diambil lebih inklusif dan mencerminkan kebutuhan semua lapisan masyarakat,” jelas Shemmy.
Dengan ini, wanita kelahiran 1985 Dapil Kota Bontang, Kutim, dan Berau itu menyatakan, pemberdayaan perempuan tidak hanya akan memperkuat pembangunan daerah, tetapi juga mencerminkan kemajuan sosial yang lebih luas.
“Perempuan di Kaltim harus diberi ruang untuk menunjukkan potensi mereka. Dengan begitu, kita tidak hanya membangun daerah yang maju secara fisik, tetapi juga secara sosial, dimana semua pihak merasa dihargai dan memiliki peran.” tutup Shemmy. {}