Berita Golkar – Partai Golkar memberikan dua instruksi pada Jusuf Hamka terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Namun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus menyebut bahwa nasib Jusuf Hamka terkait dicalonkan atau tidak sebagai gubernur atau wakil gubernur, bakal ditentukan dalam kurun waktu satu bulan ke depan.
“Masih ada waktu satu bulan ini, 10 hari ke depan kita akan lihat survei Jusuf Hamka atau Babah Alun seperti apa,” kata Lodewijk saat ditemui di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024), dilansir dari Antaranews.
Sebagaimana diketahui, pendaftaran pasangan calon kepala daerah dibuka pada 27-29 Agustus 2024 dan penetapan pasangan calon dilakukan per 22 September 2024. Lodewijk lantas mengungkap, surat instruksi yang diberikan Golkar menuntut Jusuf Hamka untuk membangun koalisi yang akan dijadikan kekuatan politik dalam memperebutkan kursi gubernur Jakarta.
Tidak hanya itu, Jusuf Hamka juga diinstruksikan untuk mencari calon gubernur atau calon wakil gubernur yang dianggap layak untuk mendampinginya. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, selama satu bulan ke depan pihak Golkar akan menilai capaian survei dan jejaring koalisi yang telah dibentuk Jusuf Hamka.
Menurut dia, Surat Keputusan (SK) pengusungan baru akan diberikan jika hasil penilaian terhadap Jusuf Hamka dianggap sudah layak. “Nah kalau enggak dapat apa-apa ya sudah enggak jadi calon kan gitu,” kata Doli.
“Bisa jadi (kasih surat instruksi ke calon lain) tapi selama ini kalau Golkar sudah keluarkan surat instruksi biasanya jadi SK,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Jusuf Hamka mengaku terkejut mendapatkan dua penugasan dari Golkar. Dia menilai tugas yang diemban untuk mempersiapkan diri sebagai bakal calon gubernur (cagub) atau bakal calon wakil gubenur (cawagub) adalah pekerjaan yang berat.
“Kalau Allah berkehendak, yang berat bisa jadi ringan. Akan tetapi, kalau Allah tidak berkehendak, yang ringan pun jadi berat,” kata Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka lantas mengatakan, dia siap berpasangan dengan siapa pun pada Pilkada Jakarta 2024. “Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa jadi wakilnya Pak Ahok, saya bisa jadi wakilnya Pak Anies, siapa saja. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya enggak ada masalah,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Golkat tiba-tiba memuculkan nama Jusuf Hamka untuk maju pada Pilkada Jakarta. Padahal, sejumlah partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menginginkan Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil maju di Jakarta, guna menandingi petahana Anies Baswedan.
Namun, Golkar nampaknya masih menginginkan Ridwan Kamil untuk maju kembali di Jawa Barat. Apalagi, hasil sejumlah survei memperlihatkan elektabilitas mantan Gubernur Jawa Barat itu masih tertinggi di Tanah Pasundan. {sumber}