Sudah Dialokasikan di APBN, Hetifah Nilai Makan Bergizi Gratis Tak Perlu Cawe-Cawe Dana Zakat

Berita Golkar – Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudin angkat bicara mengenai usulan Ketua DPD Sultan B Najamuddin agar memakai dana zakat untuk membiayai program makan bergizi gratis (MBG). Hetifah menilai usulan tersebut tak perlu dilakukan karena program MBG telah disiapkan tanpa melibatkan dana zakat.

“Terkait usulan penggunaan zakat untuk Program MBG tentu harus mempertimbangkan banyak hal. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran negara sebesar Rp 71 triliun untuk program tersebut. Jadi tidak perlu menggunakan dana lain, karena program ini memang sudah dipersiapkan tanpa melibatkan dana zakat,” kata Hetifah kepada wartawan, Jumat (17/1/2025), dikutip dari Detik.

Politikus Partai Golkar itu memandang, dana zakat sebaiknya diperuntukkan untuk kelompok masyarakat membutuhkan sesuai syariat islam. Apalagi, kata dia, dana zakat memiliki ketentuan khusus dalam penyalurannya dan harus diberikan kepada golongan yang berhak.

“Meskipun program makan bergizi gratis bertujuan baik, namun pemanfaatan dana zakat harus tetap mengikuti prinsip dasar yang telah ditentukan dalam Islam agar tidak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini dana zakat sudah efektif digunakan untuk membantu masyarakat miskin, mulai dari aspek pendidikan hingga kesejahteraan. Jika pemerintah ingin menerapkan usulan itu, Hetifah meminta supaya dikaji mendalam.

“Jika pun pemerintah ingin mengintegrasikan zakat dalam program sosial, tetap harus ada kajian mendalam serta persetujuan dari otoritas keagamaan agar implementasinya tidak melenceng dari tujuan utama zakat itu sendiri,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mendorong pendanaan yang melibatkan masyarakat dalam melaksanakan program makan bergizi gratis. Sultan mengusulkan pendanaan menggunakan zakat untuk membiayai makan bergizi gratis.

“Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo Mas Gibran, ini betul-betul ingin, ya, ingin program makan bergizi gratis ini maksimal. Hanya saja, kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak, tentu tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis,” kata Sultan kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Sultan menilai keterlibatan masyarakat dalam program ini perlu dimanfaatkan. Dia mencontohkan dana zakat yang turut dilibatkan dalam pembiayaan makan gratis.

“Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa nggak ini justru kita manfaatkan juga,” katanya.

“Contoh, bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa nggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh,” lanjutnya. {}