DPD 1  

Sugawa Korry Diisukan Mundur Dari Ketua DPD I Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih Siap Gantikan

Berita GolkarMusyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar akan dijadwalkan digelar April 2025, Nyoman Sugawa Korry dirumorkan mundur dan tidak akan mencalonkan lagi kedua kalinya.

Rumornya, I Gde Sumarjaya Linggih atau Demer akan maju menggantikan Sugawa Korry. Dikonfirmasi langsung dengan Sugawa Korry santer isu ia  mengundurkan diri, Mantan Wakil DPRD Bali ini meminta tidak ingin mengomentari hal tersebut. ”Saya no komen dulu nggih,”  jawab Sugawa, dikutip dari RadarBali.

Sementara itu, ditemui Sabtu (15/2/2025) sore lalu, Demer menyatakan musda kemungkinan digelar setelah lebaran, yakni April 2025.

Berkaitan isu, Demer maju sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bali, ia memberikan sinyal bersedia menggantikan posisi Sugawa Korry, jika DPD II dan DPP memberikan dukungan kepada dirinya. Pihaknya mengikuti apa perintah dan tugas yang diberikan.

”Belum mulai (Musda),  Jadi lihat saja perkembangan. Yang utama ketua DPD Provinsi Bali itu, bagaimana kemauan dari DPD II. Kedua, ya restu DPP. Kami lihat nanti kemana arahnya. Saya sih kayak air mengalir saja. Silakan mengalir seperti air saja,” kata Demer.

Pria asal Buleleng ini, mempersilakan pengurus DPD II untuk berkoordinasi jika menginginkan Demer memnjadi nakhoda. Dijelaskan Partai Golkar selalu berposisi di tengah.

Meski, saat ini yang menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dari PDIP, tapi pihaknya tidak ingin Golkar menjadi opisisi. Tetapi, menjadi kritis tapi yang objektif dan proporsional.

”Dari dulu partai tengah. Partai yang slelau ada di tengah-tengah pasti krtis,  objektif, dan proposionalnya. Jangan opisisi, gubernur orang Golkar pun kami kritis. Kritis objektif kritis membangun itu disebut kritis objektif dan porporsional. Kalau opsisi kritis membabi buta, ya kan. Itu tidak mau,” terang pria yang juga Anggota DPR RI ini.

Selanjutnya, ia menerangkan dirinya tidak ingin menjadi perpecahan di masyarakat jika menjadi oposisi, yang justru lupa membangun.

Maka dari itu, Partai Golkar selalu ada di tengah-tengah. Demer menyebutkan, jika ada program atau pembangunan yang baik jangan sampai dihambat. Sebaliknya,misalkan pembangunan yang dilakukan kepala daerah  jelek tentu akan dikritik dan diberikan solusi.

”Begini sebaiknya. Jangan salah itu salah itu tidak bisa begitu. Itu posisi Golkar,” jelasnya.

Demer menjabat sebagai bagian Ketua DPP Partai Golkar akan memegang prinsip, itu akan diterapkan kalau terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bali.

Menurutnya, dari zaman Jusuf Kalla menjadi wapres, Partai Golkar tetap kritis, objektif dan proporsional. Pada kepemimpinan Prabowo Subianto dengan senang hati untuk diritik, tapi tidak asal kritik.

”Ketemuan dengan KIM, jelas Pak Prabowo sampaikan beliau siap dikritik tapi jangan asal kritik. Kritik yang membangun. Sama prinsip saya sesuai arahan Prabowo juga,” tandasnya. {}