Daerah  

Sukses Duduk di DPRD Jatim Empat Periode Berturut-turut, Ini Rahasia Kodrat Sunyoto

Berita Golkar – Diantara 120 anggota DPRD Jawa Timur yang dilantik pada 31 Agustus 2024 lalu, ada satu sosok yang memiliki rekam jejak politik panjang dengan menjadi anggota legislatif 4 periode sejak 2009.

Sosok tersebut adalah Dr.H. Kodrat Sunyoto, SH. MSi yang menjadi salah satu anggota DPRD Jatim, terpilih untuk keempat kalinya berturut-turut. Keberhasilannya ini, tidak lepas dari strategi politik yang diterapkannya selama bertahun-tahun.

Kodrat Sunyoto memulai karir politiknya dari dunia pendidikan, sebagai dosen di Universitas Kusuma Wijaya. Ketertarikannya terhadap dunia politik, mendorongnya menjadi kader dan calon legislatif Partai Golkar di Pemilu 2009.

Ia pertama kali melenggang ke DPRD Jatim, melalui daerah pemilihan Kabupaten Gresik dan Lamongan. Konsistensi dan pendekatan kepada masyarakat yang terus ia bangun, membawanya kembali terpilih di Pemilu 2014, 2019, dan kini 2024.

Menurut Kodrat, salah satu kunci keberhasilannya dalam politik adalah selalu menjaga kedekatan dengan masyarakat, meskipun jadwal sebagai anggota DPRD sangat padat.

“Memang Anggota DPRD itu kan sangat sibuk. Tapi di tengah kesibukan itu, jangan lepas untuk selalu dekat dengan rakyat,” ujar Kodrat Sunyoto saat ditemui di sela orientasi Anggota DPRD Provinsi yang digelar Kementerian Dalam Negeri, dikutip dari Lentera Today, Kamis (5/9/2024).

Pria yang juga Ketua Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jawa Timur ini, juga menekankan pentingnya mendengarkan kebutuhan masyarakat yang beragam di Kabupaten Gresik dan Lamongan.

Menurutnya, setiap daerah memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga seorang politisi harus peka dan mampu menyesuaikan diri. “Apa yang selalu menjadi kebutuhan rakyat itu adalah prioritas utama, jadi kita mendengarkan dan mewujudkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kodrat menyebutkan bahwa sebagai wakil rakyat, penting untuk memberikan program-program yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, ia menginisiasi program-program yang bersinergi dengan dinas terkait, untuk membantu Karang Taruna dan kelompok masyarakat lainnya.

“Contohnya, memberikan bantuan sarana olahraga dan kursi roda bagi mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.

Strategi lain yang menjadi andalannya adalah memperjuangkan keterwakilan, bukan sekadar keterpilihan. Ia menekankan bahwa masyarakat memilih dirinya bukan hanya karena satu kali pemberian atau janji, tetapi karena merasa aspirasinya terwakili dengan baik.

“Kalau keterpilihan, waktunya cuma singkat. Dikasih sesuatu, mereka memilih, setelah itu selesai. Tapi kalau keterwakilan, mereka menganggap kita sebagai wakil mereka karena selalu memperjuangkan aspirasinya,” pungkasnya. {}