DPP  

Survei Indo Riset: Kokoh di Urutan Tiga Elektabilitas Partai Golkar Alami Peningkatan

Berita Golkar – PDIP, Partai Gerindra dan Partai Golkar masih mendominasi survei elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024. Demikian temuan terbaru Indo Riset. Survei pada 11-18 September 2023 ini menggunakan metode multi-stage random sampling.

Menurut Peneliti Indo Riset Roki Arbi, PDIP memperoleh 24,3 persen dukungan disusul Gerindra 16,1 persen lalu Golkar 11,3 persen.

Kata Arbi, tren elektabilitas partai dalam 3 bulan terakhir mengalami fluktuasi. Ada juga yang naik, stagnan dan ada yang mengalami penurunan.

Elektabilitas Parpol dari Agustus-September 2023 versi Indo Riset:

  • PDIP dari 26,8 persen – 24,3 persen
  • Gerindra dari 20,3 persen – 16,1 persen
  • Golkar dari 8,1 persen – 11,3 persen
  • PKB dari 10,4 persen – 9,4 persen
  • NasDem dari 6,0 persen – 8,3 persen
  • PKS dari 6,6 persen – 7,8 persen
  • Demokrat dari 4,8 persen – 3,8 persen
  • PPP dari 1,7 persen – 2,6 persen
  • PAN dari 2,8 persen – 2,7 persen
  • Perindo dari 1,3 persen – 1,6 persen

PDIP Perhitungkan 2 Poros pada Pilpres 2024

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya siap jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan hanya dengan dua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.

Menurutnya, PDI-P sudah memiliki pengalaman dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) dengan berapa pun paslon. “PDI Perjuangan pada tahun (Pilpres) 2004 ikut lima poros. Kemudian, 2009, ada tiga poros. Pada 2014 dan 2019, dua poros. Itu secara empiris,” kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

Hasto mengatakan, PDI-P mempersiapkan kontestasi Pilpres secara menyeluruh. Menurutnya, semua peran yang dilibatkan PDI-P dalam Pilpres. Hasto kemudian menyebut pihak-pihak yang berperan bersama partainya menuju Pilpres 2024.

“Jadi kami menyiapkan seluruh tim pemenangan partai dan juga relawan kelompok-kelompok profesional, fungsional itu semua bersatu,” ujarnya. Selain itu, ia mengungkapkan, kesiapan tidak hanya terjadi dari unsur pendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Hasto mengatakan, sosok Ganjar juga dipastikan siap jika berhadapan dengan berapa pun Paslon nantinya. “Apalagi, kalau kita lihat perdebatan yang terjadi di UGM, kemudian di UI, itu kan menunjukan kualitas dari kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo, dengan dukungan keluarganya, dengan keberpihakannya kepada rakyat, rekam jejak prestasinya,” kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari Tribunnews.com, wacana dua poros disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. Namun, ia menekankan bahwa pandangan itu hanya pendapat pribadi atau tidak mewakili PKB.

“Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal dua poros pribadi ya ini, bukan keputusan PKB atau apa bukan,” kata Jazilul di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani membuka peluang wacana memasangkan bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Puan juga membuka pintu komunikasi antara Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Meski begitu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa pihaknya tidak berpikir untuk menyatukan Ganjar dengan Prabowo. Selain itu, ia memberi sinyal bahwa Gerindra akan tetap memperjuangkan Prabowo sebagai bakal capres.

“Ya amanat Rapimnas itu kan dari Partai Gerindra calon presiden. Lalu, kemudian juga dukungan teman-teman koalisi itu kemudian mengusung Pak Prabowo sebagai capres, kan begitu,” kata Dasco di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023) siang. {sumber}