Berita Golkar – Munculnya elemen Gragass yang mengatasnamakan bagian dari Partai Golkar, membuat pengurus murka. Senin (27/5), DPD Partai Golkar Depok memastikan Gragass bukan masuk struktur partai berlambang Pohon Beringin ini.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Pileg dan Pilkada Partai Golkar Depok, Tajudin Tabri mengatakan, Gragass gerakan bodong bila mengatasnamakan partai. Partai Golkar adalah partai nasionalis religius yang patuh terhadap ad/art resmi partai.
Partai Golkar Depok berhasil menaikkan raihan kursi yang pertama dalam sejarah partai Golkar di Depok. “Para pekerja partainya sudah terdaftar resmi, sehingga tidak ada yang bisa ngaku-ngaku,” tegas Tajudin Tabri kepada Radar Depok.
Menurut Tajudin Tabri, Partai Golkar partai terstruktur semua sayap partai hasta karya yang mendirikan dan didirikan terdaftar.
Sementara Gragass tidak termasuk di dalam nya, bila gragass mengatasnamakan partai Golkar maka mereka organisasi bodong. “Organisasi Bodong bisa dibuat oleh siapapun bahkan dari partai lain pura-pura dinamakan Golkar,” beber Tajudin Tabri.
Gangguan kecil seperti ini, sambung Tajudin Tabri, sudah biasa dihadapi. Karena Golkar partai Besar pasti ada aja yang iseng mengatasnamakan tapi ternyata Bodong. “Tim hukum kami sedang mempelajari untuk diajukan tuntutan pidana ke ranah hukum dengan adanya hal ini,” tegas Tajudin Tabri yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Depok ini.
Menambah ucapan Tajudin Tabri, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Depok, Juanah Sarmilih mengatakan, semua yang ada di struktur partai dan struktur pemenangan pemilu tak ada nama mereka. Lalu apa kontribusi mereka buat partai? sudah pastikan tidak ada.
Jangan sampai, kata Juanah Sarmilih, organisasi bodong hanya mencari sampingan demi ngarit sana sini. Nanti yang jadi korban calonnya, karena sudah rugi tapi ternyata tong kosong tidak ada pendukungnya.
“Partai Golkar Depok saat ini solid mendukung pencalonan dr Ririn Farabi yang tinggal menunggu SK pasangannya dengan pak Imam Budi Hartono saja di pilkada 2024. Dan saat ini sedang intens dengan PKS,” kata Juanah Sarmilih. {sumber}