Berita Golkar – Komisi I DPR RI mengkritisi program kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang tidak tampak. Meski anggaran untuk Kementerian tersebut selalu mengalami kenaikan.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin saat Rapat Kerja dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Pada mulanya Nurul mengungkapkan bahwa Kominfo merupakan kementerian tergaduh di era pemerintahan saat ini. Ia kemudian memaparkan anggaran Kominfo yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
“Tahun 2021 Rp24 triliun, 2022 jadi Rp26 triliun, dan tahun 2023 dari Rp 19 triliun realisasinya baru Rp 14,84 trilun,” ujar Nurul.
“Jadi, bapak bisa bayangkan sepanjang kepemimpinan periode kemarin naiknya sangat signifikan hampir di atas 256% per keseluruhan. Pekerjaannya seperti apa? Hanya Tuhan yang tahu,” sambungnya.
Nurul menjelaskan, dari sekian banyak pekerjaan Kominfo, tidak diketahui secara jelas perkembangannya. Ia mencontohkan salah satu proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi BTS 4G yang berhenti di 5.410 lokasi.
“Kita tidak tahu, banyak foto-foto yang dikirimkan di medsos itu pembangunannya di tanah dan rumah orang, serta lainnya. Sekarang saya lihat anggaran yang dialokasikan di sini cuma buat maintenance saja, tidak ada pembangunan BTS lagi,” tuturnya.
Maka dari itu, Nurul menilai jika Kominfo ingkar terhadap program kerja yang dilakukannya karena tidak ada perkembangan yang signifikan.
“Saya minta pencerahan, berarti ini ada pengingkaran program yang sekarang dialihkan untuk maintenance, maintenance seperti apa, karena kan penurunan anggarannya sangat luar biasa,” ucapnya. {sumber}