Tak Gunakan APBN, Airlangga Hartarto Acung Jempol Simulasi Makan Siang Gratis di SMPN 2 Curug Tangerang

Berita Golkar – Simulasi program makan siang gratis dilakukan di SMPN 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024). Dalam kegiatan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir untuk melihat simulasi tersebut.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan undangan dari Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tangerang, Dadan Gandana. Awalnya adalah untuk melihat program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki), Gerakan Bersama Rakyat Tangani Stunting (Gebrak Tegas) dan Kantin Bersih dan Sehat.

“Ini jadi salah satu sekolah yang melaksanakan program Kantin Bersih dan Sehat, sehingga dengan demikian ini memenuhi persyaratan agar kita bisa meningkatkan gizi anak-anak sekolah SD dan SMP,” ungkapnya di lokasi.

Diketahui bahwa program yang bergulir di SMPN 2 Curug tersebut merupakan hasil kinerja Bupati Tangerang 2013-2023, Ahmed Zaki Iskandar atau kerap dipanggil Bang Zaki. Sekolah ini juga melaksanakan program Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek) yang telah menjadi percontohan nasional.

Dengan kriteria yang mumpuni, akhirnya masuk usulan agar menjadikan SMPN 2 Curug menjadi lokasi percontohan program makan siang gratis. Dengan total 900 murid, sekolah ini dapat dijadikan pedoman untuk sekolah lainnya.

Menanggapi percontohan dari SMPN 2 ini, Airlangga mengapresiasi dengan mengacungkan jempol, apalagi anggarannya bukan dari APBN.

“Ini volunteer (suka rela), siapa yang mau duluan (simulasi program). Kami pemerintah membuka model siapa yang mau membuka volunteer ini,” ungkap Airlangga yang didampingi Utusan Khususnya, Ahmed Zaki Iskandar.

Apalagi Kabupaten Tangerang juga memiliki kriteria topologi secara nasional. Dengan terdapat kawasan perkotaan, perdesaan serta pesisir yang cocok menjadi lokasi pilot project. “Jadi ini merepresentasikan Indonesia,” kata Airlangga.

Ia juga mengatakan, anggaran ini tidak dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, program ini tidak masuk dalam program pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Anggaran simulasi program makan siang gratis ini sebesar Rp 15.000 per anak. “Anggaran ini dari dinas pendidikan, namanya juga volunteer. Jadi ini siapa yang mau mencoba program ini duluan, namanya volunteer ya bebas aja, kan boleh aja,” serunya.

Airlangga turut menyampaikan terkait hasil evaluasi program simulasi makan siang tersebut. Dirinya mengatakan, program makan siang tersebut dirasa tepat sasaran karena gizi dan kalorinya tercapai.

“Evaluasinya, kita lihat bahwa menunya cocok, kalori dan gizinya masuk, kemudian anak-anak senang, UMKM terlibat. Jadi, itu esensi dari ekosistem,” tutupnya. {sumber}