Berita Golkar – Belum lama ini, kembali adanya prajurit TNI yang gugur karena serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai strategi tempur dan pendekatan yang dijalankan TNI di Papua perlu ditinjau ulang lantaran situasi tak kunjung kondusif.
“Strategi tempur dan pendekatan ke masyarakat tentunya harus di-review karena situasi masih belum juga membaik, korban jiwa terus berguguran, dan situasi belum juga kondusif,” kata Dave dalam keterangannya yang diterima, Kamis (24/8/2023)
Dave pun menilai, status hukum TNI wajib dipertegas di dalam pengejaran KKB di Papua. Jangan sampai mereka dituduh pelanggaran HAM kembali ketika melakukan pemberantasan akan kelompok teroris Papua tersebut. Sehingga, keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai KKB itu menurutnya jelas merupakan perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mereka itu adalah teroris yang hanya ingin menghancurkan keberadaan Republik Indonesia,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Untuk itu, dia mengaku tak heran dengan dugaan alasan penembakan prajurit TNI karena KKB tidak senang dengan pembangunan Pos Satgas TNI/Polri yang ada di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin (21/8) lalu.
“Ya, mana mungkin KKB senang dibangun pos tentara, wong itu musuh mereka. NKRI secara utuh adalah musuh mereka,” lanjutnya.
Dave pun menyampaikan dukacita atas gugurnya Pratu Agung Pramudi Laksono (27) anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI AL yang menjadi korban penembakan KKB. “Prajurit yang meninggal itu pahlawan bangsa dan wajib dapat penghargaan tertinggi,” ungkap Dave.
Baku tembak antara anggota Satgas Yonif 7/Marinir dengan KKB Kodap XVI Yahukimo terjadi Senin (21/8) sekitar pukul 11.10 WIT. Kejadian itu menewaskan Pratu Agung Pramudi Laksono. Adapun Jenazah telah diterbangkan dari Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan ke Jakarta pada Rabu menggunakan pesawat CN 235 ke Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Jenazah rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah. {sumber}