Daerah  

Tak Profesional! Ivan Wirata Geram Pada Kontraktor Proyek Inpres Jambi

Berita Golkar – Ivan Wirata, pimpinan komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, mengeluarkan kritikan tajam terhadap proyek Instruksi Presiden (Inpres) yang belum menunjukkan progres yang memadai hingga saat ini.

Pemberitaan seputar ketidakjelasan proyek ini telah menarik perhatian Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Jambi. Ketua Fraksi Golkar ini merasa geram dan memutuskan untuk mencari kebenaran dari Kepala satuan kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV, Azwar Edi.

Azwar Edi mencoba menjelaskan situasi proyek ini kepada Ivan Wirata. Dia mengakui bahwa tiga paket proyek Inpres di Jambi saat ini berada dalam risiko pemutusan kontrak.

Sebuah Show Cause Meeting (SCM), yang secara definitif mengartikan sebagai rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan dalam proyek konstruksi, tampaknya tidak dapat dihindari. Keterlambatan tersebut disebabkan oleh kelalaian dari penyedia jasa.

Tanggapan Azwar Edi yang menunjukkan ketidakpastian ini, bukannya meredakan emosi Ivan Wirata, justru membuatnya semakin naik pitam.

Ivan Wirata sangat kecewa terhadap situasi ini dan menyesal terutama pada kontraktor yang tampaknya tidak menunjukkan tingkat profesionalisme yang diharapkan.

“Ini sangat memprihatinkan, Bupati mengusulkan ‘berdarah-darah’ agar mendapatkan program Inpres no 3 tahun 2023 ini. Karena anggaran APBD Kabupaten /provinsi tidak mampu. Harusnya mulai dari lelang harus menunjuk kontaktor yang berkompeten, selain itu pemerintah daerah harus mengawasi agar berjalan lancar,” ucapnya dengan nada yang sangat emosi.

Dalam sebuah proyek senilai 77 miliar rupiah, Ivan Wirata menganggapnya sebagai hal yang sangat serius. Dia menegaskan perlunya tindakan segera dan pengawasan yang lebih ketat dalam pelaksanaan proyek-proyek ini agar uang publik tidak terbuang dengan sia-sia.

“Dana 77 milyar itu tidak sedikit, memintanya susah. Saya sangat kecewa dengan masalah ini, apapun kendalanya,” pungkasnya.

Keprihatinan Ivan Wirata terhadap ketidakpastian proyek Inpres ini menjadi sorotan yang signifikan dalam pembahasan masalah ini. Besar harapan aparat penegak hukum ikut menelisik kasus ini. {sumber}