DPP  

Tantowi Yahya Puji Pidato Gibran Saat Deklarasi: Cibiran Negatif Terbantahkan!

Berita GolkarPraktisi Public Speaking, Tantowi Yahya memuji bagaimana cara Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam berpidato. Tantowi Yahya menyebut, pidato Gibran tersebut telah mampu meminggirkan persepsi orang terkait dirinya. Jalan terjal memang harus dilalui Gibran untuk meyakinkan masyarakat Indonesia atas pribadinya yang relatif masih muda tetapi sudah berani maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Bahkan tak sedikit orang yang mencibir karena mengira Gibran memanfaatkan ayahnya yang seorang Presiden RI dan posisi pamannya sebagai Ketua MK. Jalan politik Gibran ini memang mirip seperti Jokowi di awal ia mencalonkan diri sebagai Presiden RI, difitnah, dicaci maki dan sebagainya.

“Gibran dicibir bahkan dihina karena memanfaatkan ayah dan pamannya. Dilecehkan karena dianggap terlalu hijau untuk posisi yang begitu tinggi. Terbayang akan seperti apa Republik ini jika Presidennya berhalangan tetap atau mangkat dan penggantinya adalah anak muda bau kencur seperti Gibran,” ujar Tantowi Yahya kepada redaksi Golkarpedia pada Kamis (26/10).

Namun, menurut Tantowi Yahya semua cibiran itu seketika lekas berlalu ketika publik disajikan pidato Gibran Rakabuming Raka di acara deklarasi pasangan Prabowo-Gibran di Indonesia Arena GBK. Banyak kalangan menilai bahwa pidato Gibran sangat baik. Ketenangan diri, dikombinasikan artikulasi yang jelas dan alat peraga membuat Gibran menjadi bintang panggung saat itu.

“Tapi pandangan terhadapnya seketika berubah setelah dia pidato di acara sebelum pendaftaran. Gayanya yang tenang, artikulatif dan penggunaan alat peraga yang efektif. Mempesona. Berangsur pelan, namun pasti segala keraguan itu mulai terkikis, padahal dia belum mulai bekerja, bahkan belum terpilih,” ungkap politisi Partai Golkar ini.

Tantowi Yahya menilai bahwa Gibran telah berhasil membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar anak Presiden RI. Dengan pidato sebaik itu, Gibran telah membuktikan satu langkah maju kapasitas dirinya.

“Itulah kekuatan Public Speaking, skill yang harus dimiliki oleh setiap tokoh politik. Visi politik harus mampu disampaikan secara jelas, elegan dan sesuai dengan khalayak yang dihadapi. Banyak yang menyepelekan ini, terlebih ketika merasa populer dan disukai,” tukas Tantowi Yahya.

Pidato Gibran Rakabuming Raka di acara deklarasi pasangan Prabowo-Gibran sangat efektif. Ia tak hanya mencitrakan ketegasan, tapi juga memaparkan program-program yang bakal diusungnya. Awalnya, dia mengatakan bahwa program yang sudah berjalan perlu dilanjutkan. Gibran menyatakan tugasnya adalah menyempurnakan program tersebut.

“Kita semua meyakini program-program yang sudah berjalan sudah membawa Indonesia ke pintu gerbang kemajuan. Tugas kita sekarang melanjutkan dan menyempurnakan hal-hal yang terkait anak-anak muda ,” kata Gibran di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Dalam pidatonya, Gibran yang berpidato tanpa menggunakan teks juga sempat menyinggung persoalan santri, generasi Z dan milenial. Dari sini ia coba menguatkan identitasnya sebagai generasi milenial dengan afirmasi melalui pidato yang lugas.

“Generasi milenial. Generasi Z. Dan jangan lupa para santri. Pasti kita dukung penuh. Kita butuh generasi muda yang handal, generasi muda yang tangguh, generasi muda yang memiliki komitmen kebangsaan. Ada kredit ultra mikro. Nanti akan kami tambahkan lagi. Kredit startup milenial. Ini untuk bisnis-bisnis para milenial yang berbasis inovasi dan teknologi,” tuturnya. {redaksi}