DPD 1  

Taufan Pawe Instruksikan Seluruh Caleg Partai Golkar Sulsel Terpilih Setor LHKPN

Berita Golkar – DPD Partai Golkar Sulsel berkomitmen untuk segera menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari seluruh calon anggota legislatif (caleg) terpilih ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe, Jumat (28/6/2024).

Bahkan, mantan Wali Kota Parepare ini mengaku telah menginstruksikan semua caleg terpilih baik di tingkat provinsi maupun di 24 kabupaten/kota.

Taufan Pawe mengaku telah memberikan instruksi tegas kepada semua caleg terpilih agar segera melaporkan harta kekayaan mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Instruksi ini diberikan dengan tegas mengingat pentingnya kepatuhan terhadap batas waktu pelaporan LHKPN yang ditetapkan 21 hari sebelum pelantikan. Adapun pelantikan anggota DPRD Sulsel dijadwalkan 24 September 2024.

Taufan Pawe menyadari bahwa pelaporan LHKPN adalah keharusan yang harus dipenuhi oleh setiap caleg terpilih. Utamanya bagi mereka yang baru pertama kali terpilih.

“Bagi caleg terpilih, yang petahana kan tidak ada masalah. Tapi yang baru ini yang harus diwanti-wanti, jangan sampai dia lalai. Kalau lalai, jangan sampai tidak dilantik,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa instruksi ini sudah disampaikan kepada seluruh caleg jajaran agar tidak mengabaikan aturan yang berlaku. Sebab, jika tidak melaporkan harta kekayaannya, bisa saja batal dilantik.

“Saya sudah instruksikan ke semua caleg terpilih, seluruh caleg terpilih agar sesegera mungkin melaporkan harta kekayaannya. Itu khusus juga untuk DPRD Kabupaten/Kota,” ujar Taufan Pawe.

Dengan instruksi ini, diharapkan semua caleg terpilih dari Partai Golkar dapat mematuhi aturan yang berlaku. Terlebih memastikan proses pelantikan mereka berjalan lancar tanpa hambatan administrasi.

Sebelumnya KPU Sulsel mengingatkan kepada calon legislatif (caleg) DPRD Sulsel terpilih untuk segera menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Komisioner KPU Sulsel, Romy Harminto menegaskan bahwa pelaporan LHKPN merupakan syarat wajib sebelum para caleg tersebut dilantik.

Menurutnya, kelengkapan administrasi ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas para penyelenggara negara. “Caleg terpilih wajib melapor LHKPN. Jika tidak, konsekuensinya sangat jelas, yakni batal dilantik,” tegas Romy Harminto.

LHKPN merupakan alat penting dalam upaya pencegahan korupsi dan harus dipatuhi oleh semua pejabat negara. Kewajiban dewan terpilih juga ditegaskan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No 6 Tahun 2024.

Aturan itu tentang penetapan pasangan calon terpilih, penetapan perolehan kursi, dan penetapan calon terpilih dalam Pemilu.

Dengan adanya laporan ini, Romy Harminto mengakui bahwa publik dapat mengetahui perubahan kekayaan pejabat sebelum, selama, dan setelah menjabat. Yang terpenting adalah membantu mengidentifikasi adanya penyalahgunaan wewenang.

Adapun tenggat waktu pelaporan LHKPN bagi calon terpilih adalah 21 hari sebelum pelantikan. Kegagalan memenuhi kewajiban ini akan berakibat pada pembatalan pelantikan.

Apabila ada anggota dewan terpilih tidak menyampaikan LHKPN, maka namanya tidak dicantumkan dalam surat yang disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Kami menghimbau semua calon terpilih untuk segera memenuhi kewajiban mereka. Ini bukan hanya sekadar persyaratan, tetapi bagian dari tanggung jawab moral sebagai pejabat publik,” tutup Romy Harminto.

Untuk diketahui pelantikan dewan terpilih dijadwalkan pada 24 September 2024. Sejauh ini, hanya Partai Gerindra danPartai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah melaporkan LHKPN dari para calon anggota DPRD Sulsel terpilih. Namun, laporan yang disampaikan kedua partai tersebut masih belum lengkap.

Daftar 85 Caleg Terpilih DPRD Sulsel periode 2024-2029

  1. Dapil I (Makassar A)
  2. Nasdem: 82.878

Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal: 46.375

  1. Gerindra: 73.683

Fadel Muhammad Tauphan Ansar: 27.578

  1. Golkar: 48.923

Munafri Arifuddin: 29.802

  1. PDIP: 36.923

Fadli Ananda: 18.898

  1. Demokrat: 35.418

Fatma Wahyuddin: 22.202

  1. PKS: 33.165

Yeni Rahman 9.228

  1. Nasdem: 27.626

Andre Prasetyo Tanta: 25.776

  1. PKB: 26.761

Fauzi Andi Wawo: 17.807

  1. Gerindra: 24.561

Edward Horas: 26.821

  1. Dapil II (Makassar B)
  2. Nasdem: 40.153

Rezki Mulfiati Luthfi: 21.683

  1. PPP: 38.605

Zalman Alfariz Karsa Sukardi: 19.890

  1. PKS: 34.051

Haslinda: 14.728

  1. Golkar: 32.206

Rahman Pina: 24.301

  1. PKB: 31.597

Musakkar: 14.396

  1. PAN: 29.541

Hamza Hamid 22.638

  1. Dapil III (Gowa-Takalar)
  2. PPP: 117.503

Rifail Ka’bah Faizal Hijaz:

  1. Gerindra: 105.378

Andi Tenri Indah: 63.142

  1. PAN: 68.733

Sitti Husniah Talenrang: 44.070

  1. Golkar: 68.500

Lukman B Kady: 27.845

  1. PKB: 57.971

Fadilah Fahriana: 28.408

  1. Nasdem: 51.476

Hariadi: 19.875

  1. PDIP: 44.666

Muh Anzar Zainal Bate: 23.022

  1. PKS: 39.752

Mallarangan: 8.619

  1. PPP: 39.167

Rafiuddin: 24.515

  1. Dapil IV (Bantaeng, Jeneponto, Selayar)
  2. Nasdem: 81.773

Ady Ansar: 32.278

  1. Golkar: 61.590

Maryani Ali: 24.871

  1. Gerindra: 52.637

Vonny Ameliani Suardi: 15.468

  1. PKS: 52.447

Abdul Rahman: 15.580

  1. PPP: 32.380

Hamsyah: 15.257

  1. PKB: 32.019

Bahtiar: 14.631

  1. PDIP: 30.678

Alimuddin: 22.991

  1. Dapil V (Bulukumba-Sinjai)
  2. Gerindra: 58.669

– H. Patudangi: 17.744

  1. NasDem: 56.698

– Mizar Roem: 28.050

  1. PPP: 53.407

– Achmad Fauzan Guntur: 28.141

  1. Golkar: 52.818

– A. Ayu Andira: 22.913

  1. Demokrat: 47.003

– Heriwawan: 27.628

  1. PKB: 31.792

– Andi Muhammad Anwar Purnomo: 21.006

  1. Dapil VI (Maros, Pangkep, Barru, Parepare)
  2. NasDem: 121.298

Tasming Hamid 42.118

  1. Golkar: 113.916

Sofyan Syam 30.692

  1. Gerindra: 93.865

Andi Nirawati: 41.812

  1. PAN: 46.638

Irfan AB: 33.306

  1. PKS: 46.391

Muzayyin Arif: 24.084

  1. PKB: 42.427

Havid Fasha: 12.796

  1. PDIP: 40.633

Rahmat Muhayang: 19.625

  1. NasDem: 40.432

Muhammad Taufik Malik: 23.157

  1. Golkar: 37.972

Patarai Amir: 25.713

  1. Dapil VII (Bone)
  2. Gerindra: 161.283

Yasir Machmud: 51.431

  1. Nasdem: 55.110

H Muhammad: 29.186

  1. Gerindra: 53.761

Andi Tenri Abeng Salangketo: 51.288

  1. Demokrat: 48.228
  2. Syahrir: 15.757
  3. PKS: 43.366

Andi Irwan Wiraswasta: 16.623

  1. PDIP: 33.434

Andi Putra Batara Lantara 17.241

  1. Golkar: 32.688

Andi Izman Maulana Padjalangi: 14.043

  1. Dapil VIII (Soppeng-Wajo)
  2. Gerindra: 81.917

Sultan Tajang: 28.961

  1. Golkar: 65.800

Andi Muhammad Ikram 50.297

  1. PKB: 52.430

Andi Ayoga Fadel Akbar: 19.098

  1. Demokrat: 34.702

Selle KS Dalle: 24.980

  1. Nasdem: 32.669

Suryadi Bohari: 11.797

  1. PPP: 31.236

Sufriadi Arif: 24.952

  1. Gerindra: 27.305

Andi Saiful: 25.742

  1. Dapil IX (Enrekang, Pinrang, dan Sidrap)
  2. Nasdem: 263.598

Syaharuddin Alrif: 80.013

  1. Nasdem: 87.866

Andi Azizah Irma Wahyudiyati: 64.510

  1. Golkar: 61.684

Zulkifli Zain 29.995

  1. Demokrat: 63.120

Muhtadin: 20.691

  1. Nasdem: 52.719

Muh Yusuf: 47.874

  1. Gerindra: 47.094

Rusdin Tabi 12.764

  1. Nasdem: 37.656

Syukur: 26.366

  1. PPP: 32.388

H Saharuddin: 15.537

  1. Nasdem: 29.288

Aan Nugraha 25.700

  1. Dapil X (Tana Toraja-Toraja Utara)
  2. Golkar: 111.681

Fhireno Sakti Bassang: 45.138

  1. Demokrat: 38.789

Yuniana Mulyana: 21.208

  1. Golkar: 37.227

Yariana Somalinggi: 40.857

  1. Gerindra: 35.881

Firmina Tallulembang: 19.684

  1. Nasdem: 34.354

Yosia Rinto Kadang: 14.866

  1. Dapil XI (Luwu Raya)
  2. Golkar: 120.648

Jasrum: 24.200

  1. Gerindra 73.983

Marjono 21.331

  1. PKB: 73.088

Zulfikar Limolang: 25.622

  1. NasDem: 67.675

Ani Nurbani: 29.614

  1. PAN: 55.642

Asni 16.760

  1. PDIP: 50.443

Esra Lamban: 24.175

  1. Demokrat: 48.248

Fadriaty: 17.519

  1. PPP: 47.189

Rusli Sunali 28.807

  1. Hanura: 42.801

Marji Rumpak: 17.901

  1. Golkar: 40.216

Marthen Rantetondok: 19.868

  1. PKS: 37.080

Andi Syaifuddin Patahuddin: 17.062 {sumber}